Moneter dan Fiskal

Tinggal Sebulan Lagi, Realisasi Anggaran PEN Baru Terserap 66,6%

Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, realisasi anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 sampai dengan 19 November 2021 telah mencapai Rp495,77 triliun atau baru 66,6% dari pagu alokasi  tahun ini sebesar Rp744,77 triliun. Meski tinggal sebulan lagi, pemerintah optimis realisasi PEN diakhir tahun dapat terserap hingga 95%.

“Program PEN kita akan amati terus, sampai dengan 19 November 2021, PEN ini telah terealisasi sekitar 67% dari pagu Rp744,77 triliun. Estimasi kami PEN ini akan terealisasi sampai 95% di akhir tahun nanti,” ujar Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam pacarannya secara virtual, Senin, 22 November 2021.

Dirinya merincikan, realisasi anggaran PEN terdiri dari klaster kesehatan sebesar Rp135,53 triliun atau 63% dari pagu Rp214,96 triliun, perlindungan sosial sebesar Rp140,50 triliun atau 75,5% dari pagu Rp186,64 triliun, program prioritas Rp75,44 triliun atau 64% dari pagu Rp117,94 triliun. Kemudian, untuk dukungan UMKM dan korporasi tercatat realisasinya sebesar Rp81,83 triliun atau 50,4% dari pagu Rp162,40 triliun.

“Komponen kesehatan kemungkinan besar akan cukup tinggi realisasinya, karena sekarang kita masih ada tagihan-tagihan rumah sakit, masih berproses dan mudah-mudahan bisa terealisasi akhir tahun ini. Kemarin saat ada (varian) delta, biaya rumah sakit yang ditanggung negara ini mengalami peningkatan, kita akan lihat di akhir tahun nanti berapa total tagihannya,” jelasnya.

Sedangkan insentif usaha terealisasi yang paling besar secara presentase, yaitu sebesar Rp62,47 triliun atau 99,4% dari pagu Rp62,83 triliun. “Ini artinya ada kegiatan ekonomi dan karena kegiatan ekonomi bergerak, maka ada klaim atas insentif pajak. Jika tidak ada kegiatan ekonomi, tidak ada transaksi, tidak ada klaim. Tapi kalau klaim bisa sampai 99%, ini artinya ada kegiatan ekonomi,” ucapnya.

Hingga akhir tahun, ia meyakini, realisasi PEN masih akan terus bertambah. Selain itu, pemerintah juga menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 untuk tetap mendorong pemulihan ekonomi yang saat ini dalam tren meningkat dibandingkan tahun lalu. “APBN 2021 akan tetap kita jalankan, sehingga memberikan dorongan penuh kepada pemulihan ekonomi nasional,” papar dia. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

10 Tahun Pemerintahan Jokowi, Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp1.793 Triliun

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mengungkapkan capaian kinerja 10 tahun pemerintahan Presiden… Read More

13 mins ago

220 Saham Hijau, IHSG Dibuka Naik Tipis ke Level 7.559

Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9:00 WIB, Rabu, 9 Oktober 2024, Indeks… Read More

2 hours ago

Berkat Transparansi dan Akuntabilitas Tata Kelola, Pupuk Kaltim Sabet Penghargaan Ini

Jakarta - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) meraih Juara 1 Annual Report Award (ARA)… Read More

2 hours ago

Begini Respons BEI Soal Prajogo Pangestu Borong Saham BREN

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) buka suara terkait dengan aksi Prajogo Pangestu yang… Read More

2 hours ago

Begini Solusi bagi Perusahaan Memodernisasi Aplikasi Secara Mudah

Jakarta – Harus diakui bahwa teknologi berkembang sangat cepat. Contohnya di industri perbankan. Jika dulu… Read More

3 hours ago

IHSG Berpeluang Menguat, AGRO, ASII, ISAT, MAPA Direkomendasikan

Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More

3 hours ago