Tiga Tren Pendorong Industri Business Processing Outsourcing di 2022

Jakarta – Pulihnya perekonomian di awal 2022 membuat industri Business Process Outsourcing (BPO) potensial. VADS Indonesia, penyedia layanan BPO dan pengelolaan teknologi informasi komunikasi (ICT) membagikan tiga tren yang akan mampu mendorong industri BPO di 2022.

“VADS Indonesia sangat optimis dengan prospek industri BPO di Indonesia tahun ini melihat terus meningkatnya minat terhadap berbagai layanan kami yang berpusat pada pelanggan. Kami juga melihat peluang pertumbuhan mitra yang besar, khususnya di industri e-commerce, telekomunikasi, logistik, farmasi, dan layanan finansial,” jelas Saravanan Belusami, CEO VADS Indonesia, pada keterangannya di Jakarta.

Adapun tren pendorong pertama adalah transformasi digital yang tetap menjadi fokus utama. Transformasi digital masih akan menjadi fokus utama banyak perusahaan di 2022 seiring terus dijalankannya upaya untuk beradaptasi terhadap dinamika pandemi.

Tren kedua adalah soal inovasi dan manfaat layanan yang bakal menjadi pembeda utama perusahaan. VADS Indonesia sendiri terus berupaya membangun budaya inovasi secara internal dan menjadikan pengalaman dan masukan pelanggan sebagai acuan utama dalam merancang solusi.

Perusahaan juga secara aktif terlibat di berbagai program komunitas BPO
serta berpartisipasi di seminar, lokakarya dan kompetisi BPO untuk terus mengukur tingkat kinerja teknologi, metodologi dan tata kelola perusahaan yang baik, serta mengikuti tren terkini dan di masa depan.

Lalu, tren ketiga adalah fokus pada e-Commerce dan layanan keuangan yang menjadi pendorong pertumbuhan bisnis BPO. Kedua industri ini terus tumbuh secara positif dan membukukan pendapatan yang stabil di 2022. Oleh karena itu e-commerce dan layanan keuangan diprediksi akan menjadi sektor paling potensial bagi penyedia layanan BPO.

“Memahami tiga tren utama ini, kami akan terus berkomitmen untuk memperkuat posisi kami di industri dan menjadi one-stop center dalam menyediakan layanan dan solusi terbaik yang berpusat pada pelanggan untuk BPO maupun di luar BPO di Indonesia,” tutup Saravanan. (*)

 

Editor: Rezkiana Np

Evan Yulian

Recent Posts

Diduga Kena Serangan Ransomware, BRI Pastikan Data dan Dana Nasabah Aman

Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) buka suara soal isu kebocoran data nasabah yang disebabkan… Read More

5 mins ago

Emiten Ritel MR.DIY Bidik Pembukaan 1.000 Toko Baru Tahun Depan

Jakarta - PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) atau emiten ritel Mr.DIY, menyatakan bahwa raihan… Read More

1 hour ago

IHSG Sesi I Ditutup Merah ke Level 6.991, Ini Biang Keroknya

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Kamis, 19… Read More

1 hour ago

Hore! Mulai 21 Desember, BI FAST Mendukung Transaksi hingga 500 Rekening Sekaligus

Jakarta – Bank Indonesia (BI) akan memperluas layanan BI FAST dengan menghadirkan fitur transaksi kolektif (bulk… Read More

2 hours ago

Harga Saham MDIY Terjun Bebas usai Pencatatan Perdana di BEI

Jakarta – Harga saham PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) anjlok 24,24 persen atau terkena… Read More

3 hours ago

Peran Jasa Keuangan Sangat Krusial Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Jakarta - Wakil Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Jakarta sekaligus Anggota Dewan Komisioner… Read More

3 hours ago