Jakarta – Perubahan pola transaksi nasabah telah mengakselerasi transformasi digital di antara industri keuangan dan perbankan Tanah Air. Diprediksi fenomena itu akan semakin menguat di masa mendatang seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin masif.
Hal tersebut menyebabkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mempersiapkan strategi digitalisasi dengan tiga fokus utama untuk tiga sampai empat tahun ke depan.
Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha mengatakan, tahun ini perseroan melanjutkan proses transformasi digital untuk fokus tiga sampai empat tahun ke depan dengan tiga inisiatif utama. Seperti diketahui, transformasi digital telah ditempuh BRI setidaknya sejak 2015 lalu.
“Kami akan fokus dengan tiga pendekatan. Pertama, fokus dengan membangun resiliensi pada sistem yang kami miliki,” ujar Arga dalam keterangam resmi, Senin, 20 Maret 2023.
Arga menambahkan, bahwa pihaknya akan memperkuat pusat data, mengokohkan stabilitas dan skalabilitas infrastruktur komputasi awan, serta meningkatkan skalabilitas, kecepatan hingga ketahanan pengalaman nasabah dalam mengakses aplikasi.
Baca juga: Cara CIMB Niaga Optimalkan Transaksi Digital
Lebih dari itu, Perseroan pun akan mengoptimalkan pengelolaan portofolio aplikasinya. Selain itu, BRI juga terus melakukan inovasi sehingga aplikasi tersebut bisa aplikatif khususnya bagi nasabah di area rural.
Fokus kedua adalah open banking dengan menyederhanakan, mempermudah desain, dan pengembangan layanan. Kemudian, memaparkannya kepada pelanggan dan mitra perseroan melalui aplikasi BRIAPI.
“Sehingga produk layanan kami bisa dinikmati partner maupun nasabah kami secara lebih luas,” katanya.
Strategi ketiga adalah mendorong dan menanamkan program BRIBrain yang lebih analitis terkait data dari produk yang diakses nasabah. Adapun BRIBrain merupakan salah satu ‘pusat otak’ BRI yang berbasis kecerdasan buatan atau AI. Manajemen perusahaan memiliki BRIBrain Academy sebagai program menyeluruh untuk mengembangkan inisiatif dan memupuk talenta AI.
Hal tersebut bertujuan meningkatkan customer engagement, anti fraud and risk analytics, credit underwriting, hingga smart services and operations. Inisiatif-inisiatif strategis yang diambil tersebut tak terlepas dari transformasi digital BRI yang terus memperlihatkan kesuksesan.
Bukti nyatanya yakni saat membawa BRI melewati masa sulit akibat krisis karena pandemi pada 2020. Pada saat itu kinerja keuangan BRI membukukan laba bersih hingga Rp18,66 triliun. Kemudian meningkat pada 2022 menjadi Rp31 triliun. Puncaknya pada 2022 tatkala BRI mencatatkan prestasi sebagai perbankan yang memperoleh laba terbesar sepanjang sejarah yakni mencapai Rp51,4 triliun.(*)
Jakarta - Sejumlah bank digital di Indonesia telah merilis laporan keuangan pada kuartal III 2024.… Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mencatat penermaan dari sektor usaha ekonomi digital hingga 31 Oktober 2024 mencapai… Read More
Jakarta - Kinerja fungsi intermediasi Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) menunjukkan hasil yang sangat baik… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya PBB dalam mewujudkan perdamaian dan keadilan internasional. Termasuk… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding paylater atau Buy Now Pay Later (BNPL) di perbankan… Read More
Jakarta - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menargetkan jumlah agen asuransi umum mencapai 500 ribu… Read More