Moneter dan Fiskal

Tiga Sektor Ini Akan Topang Perekonomian RI di Tengah Ancaman Resesi

Jakarta – Ketidakpastian global yang masih terus berlanjut hingga saat ini, diprediksi masih akan memicu resesi global di tahun 2023. Meski begitu, untuk menghadapi hal tersebut Indonesia masih akan bergantung pada fundamental ekonomi Indonesia.

Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI), Pandu Patria Sjahrir mengatakan bahwa e-commerce, fintech, dan energi hijau menjadi tiga sektor penting untuk terus mendorong pertumbuhan eekonomi Indonesia.

“Tapi ketiga sektor itu, saya kira terutama masih akan mengarah pada pertumbuhan yang berdampak,” ucap Pandu dalam webinar Gearing Up-Getting Ready For Challenges in 2023, Selasa, 13 Desember 2022.

Kemudian, ia juga menambahkan bahwa yang berkaitan dengan pengelolaan limbah menuju teknologi hijau akan terus berkembang pesat di Indonesia, dikarenakan penerapan pembangunan berkelanjutan saat ini telah menjadi perhatian utama.

“Apa pun di sektor karbon di Indonesia, apa pun yang berhubungan dengan EV (electric vehicle) akan menjadi sangat besar. Keberlanjutan telah menjadi perhatian utama apa pun sehubungan dengan pengelolaan limbah, itu akan menjadi sangat cukup kuat. Jadi teknologi hijau adalah faktor besar bagi kami,” imbuhnya.

Tidak hanya itu, Pandu menjelaskan bahwa perkembangan teknologi atau digitalisasi yang telah berkembang dengan cepat selama delapan tahun terakhir juga menjadi faktor penting, karena telah menjadi bagian dari masyarakat.

“Teknologi delapan tahun terakhir dimulai sampai hari ini adalah bahwa saya pikir teknologi sekarang menjadi bagian dari kehidupan semua orang. Ini menjadi penting dan saya tahu mengapa itu menjadi penting karena sekarang setiap perusahaan teknologi memiliki keterlibatan pada pemangku kepentingan atau mereka terlibat dengan pemerintah daerah,” ujar Pandu.

Adapun, perbedaan utama pada satu dekade terakhir ini adalah terkait dengan ekonomi digital yang saat ini telah menjadi bagian utama di kehidupan. Kemudian, dengan perkembangan digitalisasi di bidang ekonomi tersebut akan terus mendorong pertumbuhan PDB makin meningkat pada 5-7 tahun ke depan. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Askrindo Dukung Gerakan Anak Sehat Indonesia di Labuan Bajo

Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More

11 mins ago

Konsumsi Meningkat, Rata-Rata Orang Indonesia Habiskan Rp12,3 Juta di 2024

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pengeluaran riil rata-rata per kapita masyarakat Indonesia sebesar Rp12,34 juta… Read More

3 hours ago

Laba Bank DBS Indonesia Turun 11,49 Persen jadi Rp1,29 Triliun di Triwulan III 2024

Jakarta - Bank DBS Indonesia mencatatkan penurunan laba di September 2024 (triwulan III 2024). Laba… Read More

4 hours ago

Resmi Diberhentikan dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Saya Terima dengan Profesional

Jakarta - Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 15 November 2024,… Read More

5 hours ago

IHSG Ditutup Bertahan di Zona Merah 0,74 Persen ke Level 7.161

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, 15 November 2024, masih ditutup… Read More

5 hours ago

Naik 4 Persen, Prudential Indonesia Bayar Klaim Rp13,6 Triliun per Kuartal III-2024

Jakarta - PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia mencatat kinerja positif sepanjang kuartal III-2024.… Read More

6 hours ago