News Update

Tiga Perusahaan Tersendat, Buat NPL BRI Meningkat

Jakarta- Kinerja penyaluran kredit PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) nampaknya sedikit tersendat. Hal tersebut tercermin dari angka kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) gross yang sebesar 2,5 persen. Angka tersebut tercatat naik tipis dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar 2,33 persen.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Corporate Banking BRI Kuswiyoto menjelaskan, peningkatan NPL tersebut lebih disebabkan oleh 3 nasabah korporasi yang tersendat dan mengalami kredit bermasalah.

“Memang ada kenaikan NPL Korporasi karena ada 3 nasabah kita yang triwulan ini mengalami penurunan kolektivitas. pertama perusahaan yang berelasi dengan services untuk perusahaan minyak,” kata Kuswiyoto di Gedung BRI Jakarta, Rabu 24 Oktober 2018.

Dirinya menyebut, korporasi yang mengalami kredit macet tersebut terkendala terhadap harga minyak yang sedang fluktuatif. Namun pihaknya terus melakukan mitigasi resiko terhadap kredit tersebut.

“Hari ini kita upayakan recovery karena ini sindikasi, yaitu menyangkut juga offsource bank, jadi mungkin kita agak lama menyelesaikannya. Untuk tahun ini seperti belum selesai, insya allah pertengahan tahun depan semuanya bisa terselesaikan,” jelas Kuswiyoto.

Selain perusahaan minyak, dirinya menyebut terdapat dua perusahaan lain yang mengalami kredit macet yakni perusahaan BUMN dengan bisnis benih dan perusahaan asing.

“Satu lagi ada perusahaan BUMN di bidang benih, itu juga mengalami permasalah. Ini sedang kita upayakan restrukturisasi,” tambah Kuswiyoto.

Sebagai informasi, BRI hingga kuartal III-2018 berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp808‚9 triliun atau naik sebesar 16,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2017 yang hanya sebesar Rp694‚2 triliun. (*)

Suheriadi

Recent Posts

Tinjau PLTU Suralaya, Bahlil Pastikan Suplai Listrik Wilayah Jamali Aman Selama Nataru

Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More

8 mins ago

Per 20 Desember 2024, IASC Blokir 5.987 Rekening dan Selamatkan Dana Rp27,1 Miliar

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More

1 hour ago

KSEI Bidik Pertumbuhan 2 Juta Investor pada 2025

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More

1 hour ago

KSEI Masih Kaji Dampak Kenaikan PPN 12 Persen ke Pasar Modal RI

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More

3 hours ago

PPN 12 Persen QRIS Dibebankan ke Pedagang, Siap-siap Harga Barang Bakal Naik

Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More

3 hours ago

IHSG Ditutup Naik 1,61 Persen, Dekati Level 7.100

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More

4 hours ago