Bogor–Pihak PT Astra Otoparts Tbk mengakui bahwa tahun ini menjadi tahun yang cukup berat buat perusahaan, seiring munculnya perlambatan ekonomi global. Kondisi tersebut menyebabkan kinerja perseroan sampai dengan sembilan bulan pertama tahun ini merosot.
Direktur Keuangan Astra Otoparts, Hugeng Gozali mengatakan, ada tiga hal yang membuat kinerja perseroan loyo. Pertama masalah demand atau permintaan. Hugeng menjelaskan hal ini sejalan dengan menurunnya penjualan mobil nasional.
Kedua terkait nilai tukar rupiah. Dimana 50%-60% material yang didapat perseroan berasal dari import, sedangkan jualnya dalam bentuk rupiah.
Dan ketiga masalah kenaikan upah minimum. “Harus diakui, beban upah buruh sangat besar dan mempengaruhi (laba),” jelas Hugeng di Jakarta, Jumat, 4 Desember 2015.
Sampai dengan September 2015, laba bersih perseroan tercatat anjlok hingga 72% menjadi Rp179 miliar dari Rp641 miliar diperiode sama tahun sebelumnya. Penurunan itu turut menggerus laba bersih perusahan dari Rp133/saham menjadi Rp37/ saham.
Sekedar informasi, saat ini jaringan ritel terkuat Astra Otoparts masih di pulau Jawa, dimana DKI Jakarta menempati posisi teratas dengan jaringan ritel sebanyak 141, disusul Jawa Barat 47, Jawa Timur 45 dan Jawa Tengah 42. Sedangkan sisanya tersebar di wilayah Sumatera, Bali, Kalimantan dan Sulawesi. (*) Dwitya Putra
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa data perdagangan saham pada pekan ini,… Read More
Depok - KB Bank Syariah (KBBS) memberikan dukungan kepada pengusaha UMKM dalam pengembangan usaha mereka… Read More
Suasana saat BTN menggelar kegiatan khitanan Massal dan Santunan Yatim Piatu dan Kaum Dhuafa di… Read More
Jakarta - Menjelang gelaran Proliga 2025, Bank Mandiri secara resmi memperkenalkan tim voli putri profesional… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu keempat Desember 2024, aliran modal asing keluar atau capital… Read More
Jakarta – Pemerintah bakal memberikan bantuan tunai sebagai dukungan kepada para pekerja yang menjadi korban… Read More