Nasional

Tiga Parpol Diduga Terima Aliran Dana Korupsi BTS, Ini Kata Mahfud

Jakarta – Kasus korupsi pembangunan menara base transceiver station (BTS) 4G Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) yang menyeret nama mantan Menteri Komunikasi dan Informasi Johnny G Plate terus bergulir. Bahkan, kini muncul kabar bahwa aliran dana korupsi yang mencapai Rp8 triliun itu mengalir ke tiga partai politik (parpol).

Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan sekaligus Plt Menteri Komunikasi dan Informatika Mahfud MD mengakui telah mendengar kabar tersebut. Meski begitu, dia memilih untuk fokus kepada masalah hukum dan menganggapnya kabar tersebut sebagai gosip.

“Saya juga tahu berita itu, dengan nama-namanya. Tapi saya anggap itu gosip politik,” ungkap Mahfud dikutip Rabu, 24 Mei 2023.

Dia mengaku, bahwa isu tersebut sudah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dirinya juga tak akan terlalu mencampuri ataupun intervensi adanya dugaan tiga parpol yang menerima aliran uang korupsi BTS Kominfo.

Mahfud lebih memilih untuk menyerahkan kasus tersebut kepada Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menyelidiknya lebih jauh.  

“Saya juga sudah lapor soal itu ke presiden. ‘Pak saya tidak akan masuk ke soal ini. Ini pembuktiannya akan rumit dan mungkin menimbulkan kemelut politik’. Oleh sebab itu saya persilakan kejaksaan atau KPK kalau itu di luar angka-angka yang sudah konkret untuk menyelidiki ini,” kata Mahfud.

Baca juga: Tersangka Korupsi BTS Johnny G Plate Diduga Terima Setoran Rp500 Juta

Sebelumnya, Mahfud menjelaskan proyek pembangunan menara BTS 4G sudah berjalan sejak 2006. Namun, baru menemui masalah pada anggaran tahun 2020.

Sejak 2006 hingga 2019, proyek tersebut berjalan dengan bagus sesuai rencana. Muncul masalah sejak anggaran tahun 2022, ketika proyek tersebut bernilai sekitar Rp28 triliun, yang kemudian dicairkan terlebih dahulu sebesar Rp10 triliun pada 2020-2021.

Kemudian, saat dana hendak dipertanggungjawabkan pada Desember 2021, ditemukan fakta tidak ada pembangunan menara BTS yang sudah dianggarkan.

Sementara, pihak yang mengerjakan proyek tersebut meminta perpanjangan waktu untuk membangun BTS hingga Maret 2022. Adapun alasannya adalah pandemic Covid-19.(*)

Galih Pratama

Recent Posts

Optimis Capai Ekonomi 8 Persen, Pemerintah Lakukan Strategi Ini

Jakarta - Di tengah tantangan global yang terus meningkat, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8… Read More

1 hour ago

Tinggal Tap, QRIS NFC Bakal Meluncur di Kuartal I-2024

Jakarta – Bank Indonesia (BI) akan segera meluncurkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) berbasis NFC (Near Field Communication)… Read More

2 hours ago

Diduga Kena Serangan Ransomware, BRI Pastikan Data dan Dana Nasabah Aman

Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) buka suara soal isu kebocoran data nasabah yang disebabkan… Read More

3 hours ago

IIF Dukung Proyek SPAM di Sumatra

Jakarta - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menjalin kolaborasi strategis dengan menyalurkan pembiayaan sebesar Rp327,3… Read More

3 hours ago

Emiten Ritel MR.DIY Bidik Pembukaan 1.000 Toko Baru Tahun Depan

Jakarta - PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) atau emiten ritel Mr.DIY, menyatakan bahwa raihan… Read More

4 hours ago

IHSG Sesi I Ditutup Merah ke Level 6.991, Ini Biang Keroknya

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Kamis, 19… Read More

4 hours ago