Jakarta – Perlambatan ekonomi global diperkirakan masih akan berlanjut pada 2017 mendatang. Untuk itu, Kementrian Keuangan memandang perlu untuk melakukan langkah konsolidasi fiskal, dengan melakukan koreksi penerimaan perpajakan dan pengendalian belanja negara. Langkah konsolidasi fiskal tersebut menjadi salah satu landasan dalam penyusunan RAPBN tahun 2017, agar lebih rasional dan kredibel.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah akan fokus pada mengefektifkan belanja sesuai prioritas, yang diantaranya adalah membangun infrastruktur, meningkatkan kualitas SDM dibidang pendidikan dan kesehatan, serta mengurangi kesenjangan.
Lebih lanjut, Menkeu menyebut bahwa untuk meningkatkan investasi, pemerintah akan fokus mendorong kemudahan berusaha dan memperbaiki kegiatan iklim dunia usaha, diantaranya melalui paket kebijakan yang telah dan akan diluncurkan.
Langkah tersebut, ujarnya, akan membuat pembangunan Indonesia lebih berkualitas dan berkesinambungan, mengefisienkan birokrasi dan ekonomi di dalam negeri, serta meningkatkan kemandirian bangsa dan daya saing ekonomi Indonesia.
Terkait dengan APBN, Menkeu mengaku akan mencoba untuk mendesain APBN 2017 tetap didalam rambu-rambu yang prudent yaitu menjaga defisit dan rasio utang serta keseimbangan primer yang sehat. (*)
Oleh: Eko B. Supriyanto, Chairman Infobank Media Group PEMERINTAHAN Prabowo Subianto, belum genap 100 hari.… Read More
Jakarta – Pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel menjadi kunci dalam mewujudkan tata kelola… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) besok, 13 Januari 2025 akan kedatangan tiga perusahaan… Read More
Jakarta - PT PLN (Persero) menjadikan peringatan bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional 2025… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan pada periode 6-10 Januari 2025 mengalami… Read More
Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) saat ini menggarap satu dari enam proyek… Read More