Jakarta – Sektor jasa keuangan di Asia Tenggara berkembang pesat, dengan semakin banyaknya perusahaan yang menawarkan layanan perbankan digital untuk membantu masyarakat Indonesia mengakses layanan keuangan.
Menurut Head of FSI, ASEAN at Amazon Web Services (AWS), Peter Murray, ada tiga faktor utama yang mendorong tren bank digital menggunakan teknologi untuk meminimalkan friksi.
Pertama adalah dukungan pemerintah sebagai regulator. Kedua adalah besarnya data yang diproduksi setiap hari Terakhir, semakin meningkatnya ekspektasi konsumen akan layanan perbankan yang mudah dan instan.
Peter menambahkan bahwa regulator menjadi salah satu faktor utama pendorong tren tersebut di kawasan Asia Tenggara, seperti Singapura, Filipina, Malaysia, dan Indonesia, dibandingkan dengan wilayah lain di dunia.
Pemerintah pun turut aktif menciptakan regulasi untuk mengurangi hambatan bagi masyarakat dalam mengakses layanan keuangan formal dan memberikan konsumen lebih banyak pilihan produk keuangan yang merupakan langkah positif bagi industri,
“Pemerintah Indonesia sangat mendukung penyedia public cloud seperti AWS. Untuk itu dengan peluncuran Region Jakarta pada tahun 2021, kami dapat mendukung pelanggan seperti Standard Chartered nexus dengan misi mereka dan menawarkan model bisnis keuangan di indonesia kepada pelanggan dan konsumen. Saya pikir itu hal yang paling penting untuk diketahui bahwa kami memiliki infrastruktur kami di wilayah Indonesia,” ujar Peter dikutip 13 April 2023.
Penyedia jasa keuangan saat ini harus gesit dan cepat beradaptasi terhadap perubahan. Menurut Peter, mengoptimalkan penggunaan big data, termasuk mengumpulkan, menganalisis, dan menerapkan data secara real-time menjadi kunci bagi perbankan untuk tetap unggul dengan menyediakan layanan yang spesifik kepada tiap nasabah.
Ketiga, ekspektasi konsumen akan layanan perbankan yang instan dan mudah mendorong bank untuk memanfaatkan teknologi agar dapat mengimbanginya. Bank harus selangkah lebih maju dari pelanggan mereka untuk memuaskan mereka, dan satu-satunya cara untuk melakukannya adalah memanfaatkan teknologi dan terus mengevaluasi dan menyempurnakan layanan.
Senada dengan hal tersebut, Managing Director, Global Lead, Standard Chartered nexus, Kelvin Tan menjelaskan bahwa tren perbnankan digital tersebut juga didorong oleh ketersediaan teknologi cloud seperti yang dihadirkan oleh AWS.
“Sebelum layanan cloud seperti AWS, layanan keuangan membutuhkan biaya yang mahal untuk membangun infrastruktur dan ekosistem cloud, yang menimbulkan hambatan signifikan bagi mereka. Kini, teknologi yang dulunya tidak ada menjadi mudah diakses, memungkinkan bank untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan lebih mudah,” ungkap Kelvin.
Kelvin menambahkan, kemitraan antara Standard Chartered nexus dan AWS telah memungkinkan terciptanya layanan perbankan digital BukaTabungan, yang akan memberikan akses mudah ke layanan perbankan digital untuk membantu lebih banyak penduduk Indonesia.Peter
“Seiring pertumbuhan sektor jasa keuangan di Asia Tenggara, solusi cloud AWS diharapkan memainkan peran penting dalam mendorong inklusi keuangan di seluruh wilayah,” tutup Peter. (*)
Jakarta – Super App terbaru dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), yaitu BYOND by… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing keluar (capital outflow) dari Indonesia pada pekan kedua… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa data perdagangan saham pada pekan 11… Read More
Jakarta – Kinerja PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia atau Allianz Syariah tetap moncer di… Read More
Jakarta - PT BPR Syariah BDS berkomitmen untuk memberikan pelbagai dampak positif bagi nasabahnya di Yogyakarta dan… Read More
Denpasar--Infobank Digital kembali menggelar kegiatan literasi keuangan. Infobank Financial & Digital Literacy Road Show 2024… Read More