Jakarta – Panitia Seleksi Pemilihan Calon Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (Pansel DK OJK) telah selesai melakukan serangkaian tahapan seleksi dan memilih tiga calon Ketua DK OJK. Calon-calon tersebut adalah Mahendra Siregar, Darwin Cyril Noerhadi, dan Iskandar Simorangkir.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah menilai, nama-nama yang dipilih oleh Panitia Seleksi ini sudah layak menjadi Komisioner OJK. Selain berkompeten, calon Komisioner OJK yang sudah memasuki tahap seleksi ke-empat juga tidak memiliki catatan negatif.
“Nama yang tersisa menurut saya adalah mereka yg benar-benar layak menjadi Komisioner OJK. Mereka memiliki pengetahuan dan pengalaman yang lebih dari cukup. Selain itu, mereka juga tidak memiliki catatan negatif dari publik,” jelas Piter ketika dihubungi Infobank, dikutip 7 Maret 2022.
Jika dilihat berdasarkan profilnya, calon pertama yakni Mahendra Siregar sendiri adalah seorang ekonom yang telah menduduki beberapa jabatan penting sejak pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Alumni Universitas Indonesia dan Universitas Monash, Australia ini pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Perdagangan Periode November 2009 – Oktober 2011 dan Wakil Menteri Keuangan pada Periode Oktober 2011 – Oktober 2013.
Pada masa pemerintahan Presiden Jokowi, ia sempat memegang posisi penting seperti Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat. Saat ini, ia menjabat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri dan menjabat sejak 2019.
Baca juga: Ini Dia 21 Nama Calon Komisioner OJK yang Diserahkan ke Presiden
Kemudian, calon kedua adalah Darwin Cyril Noerhadi yang datang dari kalangan Industri. Ia adalah seorang investor dan salah satu tokoh pasar modal asal Indonesia.
Darwin sempat menjabat sebagai Komisaris Utama (Independen) PT Mandiri Sekuritas, Direktur Keuangan PT Medco Energi Internasional Tbk, Partner PricewaterhouseCoopers (PwC) Indonesia (Corporate Finance), Direktur Utama PT Bursa Efek Jakarta (BEJ), Direktur Utama PT Kliring Deposit Efek Indonesia (KDEI), dan Direktur Eksekutif PT Danareksa.
Ia juga merupakan Senior Managing Director di perusahaan private equity bernama Creador Saat ini, Cyril aktif sebagai Komisaris PT Medikaloka Hermina Tbk, Komisaris (Independen) Austindo Nusantara Jaya Tbk, dan Dewan Pengawas Lembaga Pengelola Investasi (LPI) Indonesia bernama Indonesia Investment Authority (INA).
Selanjutnya calon ketiga adalah Iskandar Simorangkir. Pria kelahiran Binjai, 4 Januari 1963 ini sekarang menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Perekonomian sejak tahun 2017.
Sebelumnya, Iskandar pernah menduduki posisi penting, seperti Kepala Perwakilan Bank Indonesia (2014-2017), Kepala Departemen Bank Indonesia (2013-2014), Kepala Biro/Grup Riset Ekonomi Bank Indonesia (2008-2012), dan Peneliti Madya Senior Bank Indonesia (2005-2008).
Ia juga aktif menjadi dosen pembimbing S3 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia sejak 2018 sertamengikuti beberapa organisasi seperti Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) (2015-sekarang) dan Dewan Editor Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan (2008-sekarang).
Setelah seleksi tahap IV ini, nama-nama yang telah diumumkan oleh Pansel OJK untuk selanjutnya akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Lalu, Jokowi akan memilih 14 nama untuk disampaikan ke DPR guna melakukan fit and proper tes. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More