Jakarta – Baru tiga bulan resmi menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Barat sejak pelantikan pada 20 Februari 2025, Ria Norsan langsung tancap gas memperkuat sektor ekonomi strategis. Salah satunya lewat penguatan kinerja Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Barat atau Bank Kalbar.
Ia menyebutkan, bank milik pemerintah daerah ini kini telah menjadi salah satu entitas paling berkontribusi terhadap pendapatan daerah melalui dividen yang konsisten.
“Saya terpilih dan dilantik 20 Februari 2025. Alhamdulillah, saya sudah menjalankan tugas selama tiga bulan. Saya langsung melihat potensi besar dari Bank Kalbar,” ujar Ria dalam acara The Asian Post, The Best Regional Champion Forum 2025 di Jakarta, Jumat (16/5).
Baca juga: Kemendagri Ungkap Rencana Bentuk Ditjen Baru Urus BUMD, Ini Alasannya
Bank Kalbar didirikan pada 1964 dengan modal awal hanya Rp100 juta. Kini, bank tersebut memiliki modal lebih dari Rp4,1 triliun, 1.700 karyawan, serta jaringan kantor mencakup 23 kantor cabang dan 69 kantor cabang pembantu.
Menurut Ria, keberhasilan bank ini tidak lepas dari sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota sebagai pemegang saham.
“Pemerintah provinsi punya saham 49,27 persen, sedangkan kabupaten/kota sebesar 50,73 persen. Jadi, semua kepala daerah harus kompak menjaga dan mendorong bank ini untuk terus maju,” tegasnya.
Dividen dari Bank Kalbar pun kini rutin disalurkan kepada pemegang saham. Dengan pola pembagian 50:50, yakni separuh untuk daerah, separuh ditahan untuk memperkuat modal. Dengan begitu, Bank Kalbar dinilai mampu menjaga keberlanjutan usaha sekaligus memberikan manfaat langsung ke keuangan daerah.
Sebagai gubernur baru, Ria tidak hanya fokus pada aspek finansial, tetapi juga transformasi digital dan pelayanan nasabah. Ia menekankan pentingnya Bank Kalbar mengikuti perkembangan zaman agar tidak tertinggal dari perbankan nasional dan swasta.
“Saya selalu motivasi manajemen Bank Kalbar agar terus update dengan teknologi keuangan. Kita harus bisa manjakan nasabah, karena bank daerah adalah penyedia jasa. Kalau pelayanannya tidak maksimal, masyarakat bisa lari ke bank lain,” jelasnya.
Baca juga: Asbanda: Sinergi BPD dan Pemda Jadi Lokomotif Ekonomi Daerah
Ria juga menekankan pentingnya kehati-hatian dalam penyaluran kredit dan menjaga hubungan baik dengan regulator maupun masyarakat.
Saat ini, menurut Ria, Bank Kalbar telah menjadi bank daerah terbaik di Kalimantan dalam hal profitabilitas dan kontribusi terhadap Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Bahkan, setiap tahun bank ini konsisten meraih penghargaan nasional.
“Alhamdulillah, sekarang Bank Kalbar sudah masuk Top 5 dalam penghargaan nasional. Ini bukti kerja keras dan soliditas kita bersama,” pungkas Ria. (*) Alfi Salima Puteri
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More