Internasional

The Fed Tahan Suku Bunga, Powell Pastikan Tak Ada Unsur Politik

Jakarta – Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan atau The Fed Fund Rate (FFR) pada angka 4,25-4,5 persen dalam rapat The Federal Open Market Committee (FOMC) pada Rabu, 29 Januari 2025 waktu AS atau Kamis, 30 Januari 2025 dini hari waktu Indonesia. 

Ketua Dewan Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan, mereka telah melihat indikator terkini menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi terus berkembang dengan pesat. The Fed juga menilai tingkat pengangguran telah stabil pada level rendah dalam beberapa bulan terakhir, dan kondisi pasar tenaga kerja tetap solid. 

“Saya pikir sikap kebijakan kami sudah sangat terukur,” kata Powell dikutip dari laporan Reuters, Kamis, 30 Januari 2025.

Pastikan Tak Ada Unsur Politik

Sementara, saat menjawab serangkaian pertanyaan tentang dampak pemerintahan Donald Trump pada bank sentral AS, Powell mengatakan bahwa tak ada unsur politik yang mendorong keputusan The Fed untuk meninggalkan kelompok yang berfokus pada iklim global, dan tidak akan memengaruhi kepentingannya mengenai suku bunga.

Baca juga: Proyeksi Penurunan Suku Bunga The Fed Batal Terwujud, OJK Ungkap Alasannya

Lebih jauh Powell mengatakan, bahwa The Fed sedang berupaya untuk menyelaraskan kebijakan ketenagakerjaan dengan perintah Presiden Donald Trump yang melarang promosi keberagaman dan inklusi. Namun, ia memberi isyarat bahwa perubahan dapat dibatasi.

“Perubahan tersebut akan ‘konsisten dengan hukum yang berlaku’ dan bahwa dia tetap yakin bahwa keberagaman adalah ciri organisasi yang sukses,” tambahnya.

The Fed berusaha menjaga independensi kebijakan moneternya dengan hati-hati, dengan alasan bahwa pengaruh politik terhadap penetapan suku bunga bank sentral melemahkan kemampuannya untuk mengendalikan inflasi.

Trump, yang sering mengkritik Powell dan The Fed pada masa jabatan pertamanya, sekali lagi menguji batasan tersebut, dengan mengatakan pekan lalu bahwa ia akan “menuntut” penurunan suku bunga segera.

“Tidak pantas” untuk mengomentari apa yang dikatakan presiden, kata Powell.

“Masyarakat harus yakin bahwa kami akan terus melakukan pekerjaan kami karena kami selalu fokus pada penggunaan alat-alat kami untuk mencapai tujuan kami dan tetap tenang,” tambahnya.

Baca juga: BI Masih Buka Peluang Pangkas Suku Bunga Acuan, Ini Alasannya

Kata Powell, dengan inflasi yang masih di atas target 2 persen, The Fed akan menunggu tanda-tanda kemajuan inflasi lebih lanjut, atau kelemahan pasar tenaga kerja, sebelum memangkas suku bunga lebih lanjut.

Dia juga menolak berspekulasi tentang bagaimana kebijakan Trump mengenai perdagangan, imigrasi, pajak dan peraturan akan mempengaruhi perekonomian.

“Komite masih menunggu untuk melihat kebijakan apa yang akan diberlakukan,” katanya. (*)

Galih Pratama

Recent Posts

Daftar 5 Saham Pendorong IHSG Selama Sepekan

Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More

4 hours ago

OJK Tuntaskan Penyidikan Dugaan Tindak Pidana Kredit Fiktif di Bank Kaltimtara

Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More

5 hours ago

Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik 1,46 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.844 Triliun

Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More

5 hours ago

NII Melonjak 44,49 Persen, Analis Kompak Proyeksikan Kinerja BTN Bakal Moncer

Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More

17 hours ago

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

19 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

20 hours ago