Jakarta–Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melonjak 58,668 poin atau 1,31% ke level 4.542,121. Sedangkan Indeks LQ45 meroket 16,640 poin atau 2,15% ke level 789,688.
Pasar menyambut positif langkah The Fed dalam menaikkan suku bunga. Kepastian ini mendorong investor melakukan aksi beli saham, khususnya saham unggulan.
Mengutip Riset Samuel Sekuritas Indonesia, menyusul keputusan The Fed menaikkan suku bunga menjadi 0,25-0,50%, bursa AS menguat di atas 1%, sementara bursa Asia kembali menguat pada pembukaan pagi ini.
Sebaliknya Dollar index, justru melemah menuju level 97,87 (-0,35%) pasca-pengumuman kenaikan suku bunga The Fed. Gubernur The Fed, Janet Yellen mengungkapkan optimismenya terhadap pertumbuhan ekonomi AS, dan menyatakan keputusan untuk menaikkan suku bunga sekarang dilakukan sebagai antisipasi agar kenaikan suku bunga selanjutnya dapat dilakukan secara bertahap.
Meskipun pasar saham cenderung menguat, indeks komoditas Bloomberg mengalami penurunan 0,6%. Harga minyak Brent turun 3,3% kemarin menuju level terendah dalam 7 tahun terakhir. Akan tetapi pagi ini harga minyak WTI terlihat mengalami rebound tipis dari level terendahnya kemarin.
“Pagi ini kami perkirakan IHSG akan melanjutkan penguatan seiring kecenderungan penguatan bursa global dan regional Asia,” jelasnya. (*) Dwitya Putra
Jakarta - Kinerja fungsi intermediasi Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) menunjukkan hasil yang sangat baik… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya PBB dalam mewujudkan perdamaian dan keadilan internasional. Termasuk… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding paylater atau Buy Now Pay Later (BNPL) di perbankan… Read More
Jakarta - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menargetkan jumlah agen asuransi umum mencapai 500 ribu… Read More
Jakarta – Di tengah fenomena makan tabungan alias mantab akhir-akhir ini, pertumbuhan antara ‘orang-orang tajir’… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut tren pertumbuhan UMKM cenderung melambat, sejalan dengan risiko kredit UMKM… Read More