Perbankan

The Fed Diprediksi Pangkas Suku Bunga, Begini Respons Bos BSI

Jakarta – Bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve atau The Fed bersiap untuk mengumumkan pemotongan suku bunga pertamanya selama lebih dari empat tahun, tepatnya pada Rabu 18 September waktu AS atau Kamis 19 September waktu Indonesia.

Merespons hal tersebut, Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi mengatakan, pihaknya menyambut baik adanya prediksi The Fed yang bakal memangkas suku bunganya. Diyakini, aksi The Fed tersebut akan diikuti oleh penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).

“Nah, kita sih senang saja ya (suku bunga The Fed turun). Karena, pasti BI rate di Indonesia juga akan turun,” kata Hery usai peluncuran Indonesia Islamic Financial Center (IIFC) di Jakarta, Selasa, 17 September 2024.

“Artinya DPK (dana pihak ketiga) juga pricing-nya akan turun. Dan bank akan punya keleluasan untuk menghimpun DPK yang lebih,” tambahnya.

Baca juga: Konsisten Perkuat Layanan, Nasabah Prioritas BSI Lampaui 60 Ribu di 2024

Dari sisi likuiditas, DPK BSI tercatat tumbuh 17,50 persen menjadi Rp297 triliun per kuartal II 2024. Komposisi DPK BSI didominasi oleh produk tabungan yang tumbuh 16,09 persen menjadi Rp129 triliun.

Perolehan tabungan ini memperkokoh current account saving account/CASA BSI sebesar Rp184,11 triliun, naik 21,65 persen.

Sementara itu, menurut Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan, suku bunga The Fed (FFR) telah lama dijadikan sebagai acuan suku bunga global. Ketika FFR naik/turun maka suku bunga global juga bergerak searah.

“Penurunan suku bunga biasanya diikuti penyaluran kredit yang meningkat akibat cost of funds yang menurun sehingga berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” kata Dian dalam jawaban tertulis dikutip 17 September 2024.

Berdasarkan hasil Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO) Triwulan II 2024, secara umum bank juga menyatakan bahwa penurunan suku bunga acuan The Fed dapat berdampak positif dan menstimulus pertumbuhan ekonomi global termasuk Indonesia.

    “Menurunnya Fed Fund Rate akan mendorong penurunan BI-Rate yang akan diikuti dengan penurunan suku bunga simpanan oleh perbankan RI untuk menurunkan biaya dana,” ujarnya.

    Baca juga: Suku Bunga BI dan The Fed Diprediksi Dipangkas, 2 Sektor Ini Bakal Panen Cuan

    Dian mengingatkan, meskipun suku bunga simpanan meningkat yang didorong oleh peningkatan suku bunga acuan selama setahun terakhir, pergerakan rerata suku bunga kredit cenderung flat, bahkan menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan prioritas bank untuk tetap menjaga kualitas kreditnya.

    “Saat ini seiring dengan tingginya pertumbuhan kredit terdapat kecenderungan kondisi likuiditas perbankan mengalami sedikit penurunan. Namun demikian, kondisi likuiditas perbankan kita terjaga cukup memadai dengan rasio AL/NCD sebesar 113,49 persen dan rasio AL/DPK sebesar 25,56 persen di atas threshold pada Juli-2024,” kata Dian. (*)

    Galih Pratama

    Recent Posts

    Akhir April Cerah, Modal Asing Guyur RI Rp2,36 Triliun

    Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat, pada pekan keempat April 2025, aliran modal asing masuk atau capital… Read More

    11 hours ago

    RUPST Ancol Angkat Cak Lontong jadi Komisaris

    Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk sepakat mengangkat… Read More

    12 hours ago

    BCA Menggila, OJK dan Infobank Pun Dilibasnya

    Jakarta -- PT Bank Central Asia (BCA) Tbk memang juara. Tak hanya di kinerja bisnis,… Read More

    13 hours ago

    IHSG Hijau, Hampir Seluruh Saham Indeks INFOBANK15 Menguat

    Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Jumat, 25 April 2025 kembali… Read More

    1 day ago

    IHSG Menguat, Berikut 5 Saham Penyumbang Terbesar Pekan Ini

    Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan 21-25 April 2025 mengalami penguatan sebesar… Read More

    1 day ago

    BEI: IHSG Naik 3,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Sentuh Rp11.561 Triliun

    Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa data perdagangan saham pada pekan ini,… Read More

    1 day ago