Moneter dan Fiskal

The Fed Beri Pernyataan Hawkish, Rupiah Dibuka Menguat Tipis

Poin Penting

  • Rupiah dibuka menguat tipis ke Rp16.715 per dolar AS, namun berpotensi melemah akibat sentimen hawkish dari pejabat The Fed.
  • Analis memprediksi rupiah bergerak di rentang Rp16.650–Rp16.800, dipengaruhi risk-off dan prospek pemangkasan suku bunga yang makin kecil.
  • Pejabat The Fed berbeda pandangan soal suku bunga, sehingga rupiah diperkirakan fluktuatif dengan kisaran penutupan Rp16.730–Rp16.770 per dolar AS.

Jakarta – Nilai tukar rupiah menguat pada awal perdagangan Jumat, 14 November 2025. Rupiah dibuka di level Rp16.715 per dolar Amerika Serikat (AS), atau naik 0,08 persen dibandingkan penutupan kemarin di Rp16.728 per dolar AS.

Analis Mata Uang Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS yang menguat akibat sentimen risk off dari pernyataan hawkish sejumlah pejabat Federal Reserve (the Fed).

“Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang menguat di tengah sentimen risk-off oleh pernyataan hawkish dari beberapa pejabat the Fed yang menurunkan prospek pemangkasan suku bunga the Fed,” kata Lukman, Jumat, 14 November 2025.

Baca juga: Soal Redenominasi Rupiah, Bos BI: Butuh Waktu dan Persiapan Lama

Lukman memperkirakan rupiah hari inibergerak di kisaran level Rp16.650 hingga Rp16.800 per dolar AS hari ini.

“Rupiah akan berada di range Rp16.650 hingga Rp16.800 per dolar AS hari ini,” ujar Lukman.

Pejabat The Fed Berbeda Pandangan soal Bunga

Sementara, Pengamat Ekonomi, Mata Uang dan Komoditas, Ibrahim Assuaibi menyebutkan para pembuat kebijakan the Fed memiliki perberbedaan pandangan mengenai arah suku bunga di tengah kekhawatiran inflasi.

Gubernur Fed, Stephen Miran, menilai kebijakan moneter AS saat ini terlalu ketat, terutama karena ia yakin meredanya inflasi perumahan akan menurunkan tekanan harga.

Baca juga: Bos BI Ramal Rupiah Berkisar Rp16.430 per Dolar AS di 2026

Sementara itu, Presiden Fed Atlanta, Raphael Bostic, menyatakan ia lebih memilih mempertahankan suku bunga hingga ada “bukti jelas” bahwa inflasi kembali ke target 2 persen the Fed.

Ibrahim memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran Rp16.730 hingga Rp16.770 per dolar AS.

“Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp16.730 hingga Rp16.770 per dolar AS hari ini,” pungkas Ibrahim. (*)

Editor: Yulian Saputra

Irawati

Recent Posts

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

12 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

13 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

14 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

15 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

1 day ago

Muamalat DIN Dukung Momen Liburan Akhir Tahun 2025

Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More

1 day ago