Perbankan

Tetap Garap Bisnis Ritel, Begini Strategi Standard Chartered di Indonesia

Jakarta – Standard Chartered Bank Indonesia (SCBI) tidak sepenuhnya melepas bisnis ritelnya di Indonesia. Setelah menjual sebagian portofolio bisnis ritelnya ke Bank Danamon Indonesia pada tahun lalu, SCBI mengubah fokus dan strateginya di segmen retail banking.

Cluster CEO Standard Chartered Indonesia and ASEAN Markets (Australia, Brunei and the Philippines). Rino Donosepoetra, mengungkapkan, perusahaan akan tetap menggarap segmen retail banking. Standard Chartered Bank Indonesia melihat segmen ritel masih mempunyai potensi sangat besar. Hanya pendekatannya saja yang diubah, berfokus pada digital.

“Meski kami menjual atau melego bisnis ritel, bukan berarti kami keluar. Yang kami jual itu adalah portofolio yang konvensional. Kami switch, fokus ke ritel banking digital,” papar bankir yang akrab disapa Donny tersebut dalam Media Roundtable bersama Standard Chartered Indonesia di Jakarta, Kamis, 16 Mei 2024.

Baca juga: Ditunjuk Jadi Cluster CEO Standard Chartered, Berikut Sosok Lengkap Rino ‘Donny’ Donosepoetro

Untuk menggarap segmen retail banking, SCBI akan berfokus pada digitalisasi. Penyaluran digital loan dilakukan melalui berbagai skema, termasuk channeling dengan berpartner atau menggandeng perusahaan financial technology (fintech) peer to peer (P2P) lending atau pinjaman online.

Dengan mengoptimalkan strategi digital, SCBI lebih maksimal menggarap pasar ritel di Indonesia. Digitalisasi juga membuat SCBI dapat berkontribusi dalam meningkatkan inklusi keuangan, dengan menjangkau masyarakat underbanked yang lebih luas.
Donny menegaskan, dengan strategi tersebut, terbukti SCBI bisa mengakselerasi pertumbuhan segmen ritel. Dalam setahun, nasabah ritel SCBI melonjak hingga 1,4 juta nasabah. Donny percaya segmen ini akan terus tumbuh signifikan.

Tahun ini, SCBI menargetkan bisnis retail bankingnya bisa tumbuh 3 sampai 4 kali lipat dibandingkan realisasi Desember 2023.

“Retail banking is a big market. Baik yang mass market maupun affluent market,” tegas Donny.

Terlepas dari itu, Donny memaparkan sejumlah strategi Standard Chartered dalam menggarap pasar di Indonesia. Menurutnya, dari bisnis Corporate and Investment Banking (CIB), Standard Chartered akan terus mendorong dan memfasilitasi masuknya foreign direct investment (FDI) ke Indonesia.

Standard Chartered memiliki jaringan yang kuat, apalagi menjadi satu satunya bank asing yang hadir di semua negara ASEAN. Cina, Korea dan Jepang merupakan negara-negara dengan hubungan bisnis yang kuat dengan Indonesia yang juga merupakan fokus pertumbuhan bisnis bagi Standard Chartered.

Standard Chartered pun akan terus mendukung upaya transisi menuju net zero dan keuangan berkelanjutan. Standard Chartered Indonesia berambisi memobilisasi pendanaan berkelanjutan sebesar USD 300 miliar.

“Peran kita untuk intermediasi, memobilisasi karena kita mempunyai jaringan kuat,” ujar Donny.

Baca juga: Ada Peluang Besar di Segmen Perbankan Ritel Indonesia, Standard Chartered Lakukan Strategi Ini

Standard Chartered juga akan memanfaatkan jaringan uniknya untuk mendukung perusahaan-perusahaan Indonesia memperluas kehadiran mereka di luar negeri, dan meraih peluang investasi khususnya terkait rantai pasokan baterai dan kendaraan listrik, data centre, dan energi terbarukan.

Sementara itu, di sisi consumer, saat ini Bank telah mengalihkan fokus bisnis perbankan ritelnya ke digital partnership. Standard Chartered juga terus terus mengembangkan layanan wealth management dan priority banking serta bisnis corporate banking yang kuat di Indonesia. (*) Ari Astriawan

Galih Pratama

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

17 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

17 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

17 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

19 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

19 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

22 hours ago