Market Update

Terus Tunjukan Penguatan, IHSG Dibuka Menghijau

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini (18/1) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali memasuki zona hijau pada level 6.781 atau menguat 0,22%.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 1,02 miliar saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 34 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp402 miliar.

Kemudian, tercatat terdapat 116 saham terkoreksi, sebanyak 181 saham menguat dan sebanyak 207 saham tetap tidak berubah.

Sebelumnya, BNI Sekuritas melihat adanya peluang kenaikan terbatas rawan profit taking, dari candle higher high dan closed di atas 5 Day MA pada hari ini. Trend Bearish, selama di bawah 6.845. IHSG closing di atas 5 day MA (6.662) dan di bawah 6.991 (200 day MA). 

Indikator MACD bearish, stochastic netral, candle higher high. Jika bisa di tutup harian di bawah 6.845, IHSG masih berpeluang koreksi dengan target 6.784/6.715 DONE/6.621 DONE/6.557 DONE. Jika ditutup di atas 6.845, peluang menuju 6.906/6.992/7.128 dengan range breakout berada di 6.557-6.953.

“Level resistance berada di 6.845, 6.885, 6.906, 6.953 dengan support 6.755, 6.726, 6.688, 6.638. Perkiraan range di rentang 6.710 – 6.820,” ucap Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakarias Siregar dalam risetnya di Jakarta, 18 Januari 2023.

Pada perdagangan kemarin (17/1), bursa regional Asia Pasifik bergerak secara beragam. Nikkei menguat cukup signifikan setelah pada hari sebelumnya terkoreksi. Di sisi lain Hang Seng dan Kospi melemah. China melaporkan tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 2,9% yoy pada 4Q22, di atas ekspektasi. Industrial production China pada Desember 2022 sebesar 1,3% yoy berada di atas perkiraan.

Dari Amerika Serikat (AS), Kemarin indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah cukup signifikan sebesar 1,14%, begitu juga dengan S&P 500 yang turun 0,20%, sementara di sisi lain indeks Nasdaq naik sebesar 0,14%. Saham Goldman terkoreksi 6,44% setelah menyampaikan kinerja 4Q22 yang buruk. Sementara Morgan Stanley menyampaikan kinerja di atas ekspektasi.

Hari ini Inggris akan mengumumkan tingkat inflasi untuk Desember 2022 yang diperkirakan mencapai 10,5% yoy. Jerman melaporkan inflasi sebesar 8,6% yoy pada Desember 2022, sesuai perkiraan. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Laba BRK Syariah Kuartal III 2025 Tumbuh 3,46 Persen, Ini Penopangnya

Poin Penting Laba BRK Syariah kuartal III-2025 naik 3,46 persen menjadi Rp218,20 miliar didorong pembiayaan… Read More

11 hours ago

BCA Siapkan Rp42,1 Triliun Uang Tunai untuk Nataru 2025/2026

Poin Penting BCA menyiapkan uang tunai Rp42,1 triliun untuk Nataru 2025/2026 agar transaksi nasabah tetap… Read More

11 hours ago

Aliran Modal Asing Keluar RI Rp0,13 Triliun di Pertengahan Desember 2025

Poin Penting Aliran modal asing keluar pada minggu kedua Desember 2025 nonresiden tercatat jual neto… Read More

11 hours ago

Bank Muamalat Catat Kenaikan Double Digit pada Pembiayaan Multiguna iB Hijrah

Poin Penting Pembiayaan Multiguna iB Hijrah Bank Muamalat tumbuh 41 persen secara tahunan (YOY) hingga… Read More

12 hours ago

Keluarga Ini Jadi Paling Tajir di Taiwan Berkat Bank dan Asuransi, Intip Siapa Mereka

Poin Penting Daniel dan Richard Tsai jadi orang terkaya Taiwan dengan kekayaan USD13,9 miliar dari… Read More

13 hours ago

Bank Mega dan Metro Hadirkan Season of Elegance Fashion Show, Diskon hingga 70 Persen

Poin Penting Bank Mega dan Metro menggelar Season of Elegance Fashion Show yang menampilkan karya… Read More

13 hours ago