Market Update

Terus Menguat, IHSG Dibuka Naik ke Level 6.957, Siap Jual?

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9:00 WIB (27/7) indeks harga saham gabungan (IHSG) teruskan penguatan dengan dibuka pada zona hijau ke level 6.957 atau menguat 0,14%.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 398 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 24 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp286 miliar.

Kemudian, tercatat terdapat 105 saham terkoreksi, sebanyak 169 saham menguat dan sebanyak 256 saham tetap tidak berubah.

Sebelumnya pada perdagangan kemarin (26/7) IHSG ditutup naik 0,44% ditopang oleh net buy asing Rp717,37 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli asing adalah BBCA, BMRI, BBRI, UNTR dan ASII.

Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman, melihat bahwa IHSG secara teknikal hari ini akan mencoba untuk break resistance kuat di 6950, tetapi selama belum berhasil break di level tersebut, ada potensi minor koreksi short term.

Baca juga: Resmi Melantai di Bursa, Sinergy Networks (INET) Lepas 1,5 Miliar Saham Baru

“Level resistance berada 6900-6920 dengan support 6980-7020,” ucap Fanny dalam risetnya di Jakarta, 27 Juli 2023.

Pada bursa di kawasan regional Asia Pasifik kemarin mencatatkan pergerakan yang beragam, seperti Hang Seng dan Nikkei terkoreksi, sementara IHSG dan STI Index menguat, di sisi lain Australia menyampaikan inflasi sebesar 6% yoy pada kuartal II-2023, di bawah ekspektasi dan hari ini Hong Kong akan memutuskan suku bunga, dimana posisi saat ini di level 5,5%.

Sedangkan, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat sebesar 0,23%, Dow Jones menguat selama 13 hari berturut-turut, terbaik sejak 1987, sementara di sisi lain S&P 500 terkoreksi tipis sebesar 0,02%, begitu juga dengan indeks Nasdaq yang melemah sebesar 0,12%.

Adapun, investor memperhatikan kenaikan suku bunga Federal Reserve dan laporan kinerja perusahaan besar. Federal Reserve menaikkan suku bunga sebesar 25 bps (sesuai perkiraan) ke level tertinggi dalam lebih dari 22 tahun, sert saham Alphabet dan Boeing naik, namun saham Microsoft turun. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Emiten Ritel Mitra10 (CSAP) Umumkan Kerja Sama dengan Paper.id, Ini Sederet Keuntungannya

Jakarta - PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) sebagai emiten yang bergerak di bidang ritel… Read More

9 mins ago

Hingga September 2024, Penyaluran KUR Bank Mandiri Tembus Rp32,20 Triliun

Jakarta - Bank Mandiri mencatat hingga akhir September 2024 realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR)… Read More

47 mins ago

Kemenkeu Gali Potensi Keuangan Publik Islam untuk Perekonomian RI

Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu menyatakan pemerintah akan memanfaatkan potensi keuangan publik Islam… Read More

50 mins ago

KemenKopUKM Tekankan Pentingnya Inovasi Pembiayaan bagi UMKM

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) berkomitmen mendukung pertumbuhan usaha tak hanya di kelas… Read More

2 hours ago

ANZ dan Keluarga Gunawan bakal Lepas Saham Kendali di Panin Bank

JAKARTA – Bank asal Australia, ANZ dan keluarga Gunawan, pendiri Panin Group tengah mempertimbangkan untuk… Read More

3 hours ago

IFG Progress: Biaya Kesehatan Naik, Tantangan Pengelolaan Risiko di Asuransi

Jakarta – Hasil riset lembaga think tank Indonesia Financial Group (IFG), IFG Progress menunjukkan bahwa… Read More

3 hours ago