Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menilai pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih undervalued. Perry bahkan optimis rupiah masih bisa menguat lagi.
“Sekarang diperdagangkan sekitar Rp14.100/US$. Kami melihat bahwa nilai tukar rupiah masih berpotensi untuk menguat, kami melihat bahwa level sekarang secara fundamental masih undervalued,” kata Perry melalui video conference saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, di Jakarta, Kamis 12 November 2020.
Perry menambahkan, beberapa fundamental ekonomi masih terjaga salah satunya dari sisi inflasi yang saat ini masih berkisar di level 1,44% secara tahunan pada Oktober 2020. Sedangkan transaksi berjalan defisit US$2,9 miliar kuartal II-2020 dan premi risiko menurun.
“Dengan melihat bahwa inflasi rendah, transaksi berjalan defisitnya rendah, daya tarik aset keuangan Indonesia yang tinggi dan premi risiko yang menurun,” tegas dia.
Sebagai informasi saja, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (12/11) kurs rupiah berada pada posisi Rp14.187/US$ terlihat melemah dari posisi Rp14.076/US$ pada perdagangan kemarin (11/11). (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More