Perbankan

Terus Bertansformasi, BNI Bidik ROE 20 Persen pada 2028

Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) mencatatkan return on equity (ROE) atau rasio imbal hasil terhadap ekuitas sebesar 15,2 persen pada 2023. Angka tersebut meningkat sebesar 120 basis poin dari posisi 14 persen di tahun 2019.

Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar mengatakan pencapaian ini diperoleh di tengah nilai modal atau ekuitas yang terus meningkat, sehingga menggambarkan naiknya tingkat profitabilitas perusahaan.

“Selain itu, hasil positif itu juga diperoleh dari perbaikan fundamental, termasuk kontribusi fee-based income, efisiensi operasional, serta kualitas aset,” kata Royke dalam Konferensi Pers, Jumat 26 Januari 2024.

Baca juga: Berkat Transformasi, Laba Bersih BNI 2023 Naik 14,2 Persen jadi Rp20,9 Triliun

Adapun sepanjang periode 2020-2023, BNI mampu mencatatkan rata-rata pertumbuhan kredit mencapai 7,9 persen per tahun. Pertumbuhan kredit utamanya berasal dari segmen prospektif berisiko rendah. 

Segmen ini menghasilkan penurunan profil risiko yang tergambar dari ATMR (Aset Tertimbang Menurut Risiko) untuk risiko kredit yang turun dari 82 persen di tahun 2019 menjadi 73 persen pada 2023.

Royke melanjutkan, perbaikan kualitas aset, dilakukan sebagai langkah strategis untuk memastikan bisnis perusahaan tetap sustain dalam jangka panjang di tengah dinamika ekonomi global yang terus berubah.

“Transformasi tiga tahun terakhir telah menjadi turning point yang memperkuat fondasi bisnis BNI. Kami melihat program transformasi ini lebih dari sekadar inisiatif. Ini adalah sebuah langkah besar yang menandai dedikasi dan komitmen kami untuk terus tumbuh dan berkembang serta beradaptasi terhadap perubahan di tingkat nasional dan global,” imbuhnya.

Baca juga: Kredit Tumbuh 7,6 Persen, Pembiayaan Hijau BNI Ikut Meroket 67,9 Triliun di 2023

Lebih lanjut Royke mengungkapkan, BNI memiliki aspirasi untuk dapat meningkatkan ROE hingga 20 persen pada tahun 2028.

“Peningkatan ROE akan dicapai melalui konsistensi dalam membukukan pertumbuhan kredit yang berkualitas dari segmen consumer, corporate, dan UMKM sehingga kualitas aset akan sehat dalam jangka panjang,” ungkapnya. (*)

Irawati

Recent Posts

Bos OJK: Konsep IKN Financial Center Berbeda dengan Aktivitas Keuangan Lain

Balikpapan - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar membeberkan konsep pembangunan IKN Financial Center (pusat keuangan)… Read More

2 hours ago

Ikonik! Bank Mandiri Groundbreaking Gedung Mandiri Financial Center di Kawasan PIK 2

Banten - Bank Mandiri kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dengan melangsungkan groundbreaking… Read More

3 hours ago

Apa Kabar Anti Scam Center? Ini Jawaban OJK

Balikpapan – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap alasan ‘molornya’ peluncuran Anti Scam Center (ASC) sebagai… Read More

4 hours ago

Awal Oktober 2024, Aliran Modal Asing Rp570 Miliar Masuk RI

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di awal pekan Oktober 2024, aliran modal asing masuk atau capital… Read More

4 hours ago

Di Tengah Isu Divestasi ANZ-Gunawan, Begini Laju Saham Panin Bank

Jakarta - Pemegang saham substansial PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) atau Bank Panin, yakni… Read More

4 hours ago

Rapor IHSG Sepekan: Turun 2,61 Persen, Kapitalisasi Pasar jadi Rp12.531 Triliun

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan data perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)… Read More

5 hours ago