Jakarta–Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi pada perdagangan hari ini dengan ditutup melemah 45,066 poin atau 0,90% ke level 4.971,581. Sementara indeks LQ45 ditutup anjlok 10,197 poin atau 1,18% ke level 850,520.
Aksi ambil untung yang dilakukan investor pascasentuh level 5.000 jadi pemicu pelemahan indeks hari ini.
Kondisi tersebut mendorong tujuh sektor saham di lantai bursa kompak melemah. Sedangkan tiga sektor lainnya masih mampu menguat, seperti sektor consumer goods sebesar 2,27% disusul sektor manufaktur sebesar 1,66% dan. sektor tambang 1,26%.
Perdagangan hari ini sendiri berjalan cukup marak dengan frekuensi sebanyak 226.200 kali transaksi dan total volume perdagangan sebanyak 5,720 miliar saham senilai Rp5,84 triliun. Sebanyak 117 saham sendiri tercatat naik, 184 saham turun, dan 85 saham stagnan.
Saham-saham yang masuk dalam jajaran top gainers di antaranya MEDC naik Rp370 (24,67%) ke Rp 1.870, MREI naik Rp340 (7,00%) ke Rp5.200, IKBI naik Rp250 (23,81%) ke Rp1.300, dan SMDR naik Rp200 (4,90%) ke Rp4.280.
Sedangkan saham-saham yang masuk dalam jajaran top losers di antaranya UNVR turun Rp1.275 (2,83%) ke Rp43.800, GGRM turun Rp750 (1,09%) ke Rp68.250, MYOR turun Rp450 (1,16%) ke Rp38.500, dan INTP turun Rp450 (2,67%) ke Rp16.425. (*) Dwitya Putra
Editor: Paulus Yoga
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More