BI; Pantau pasar uang. (Foto: Erman)
Jakarta–Ledakan bom yang dilakukan oleh para teroris di kawasan Sarinah, Thamrin-Jakarta memberikan pengaruh terhadap pasar keuangan. Terlihat pada pergerakan nilai tukar Rupiah yang hampir menyentuh Rp14.000 per USD.
Menanggapi kondisi tersebut, Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI), Juda Agung mengakui, bahwa kejadian bom yang terjadi hari ini, memang sedikit berpengaruh ke pasar valas. Kendati begitu, BI terus melakukan pantauan di pasar uang.
“Memang dilihat di pasar valas sedikit agak bergejolak tapi sekarang sudah kembali. Dari sisi BI kita terus monitor apa yang terjadi di market, dan kita akan tetap di pasar,” ujar Juda di Gedung BI, Jakarta, Kamis, 14 Januari 2016.
Lebih lanjut dia menilai, bergejolaknya pasar keuangan Indonesia hanya bersifat temporer. Oleh sebab itu, BI meminta agar pelaku pasar tidak khawatir terlalu dalam. Terlebih kondisi fundamental perekonomian nasional sampai dengan saat ini masih terjaga.
“Ini tidak terkait dengan fundamental kita yang saat ini cukup kondusif, baik dari sisi current account deficit/defisit transaksi berjalan yang masih terjaga. Masih dalam tahap recovery, jadi tidak ada alasan untuk terus mengalami pelemahan,” tutupnya. (*) Rezkiana Nisaputra
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More