Moneter dan Fiskal

Teror Brussel, BI Waspadai Kondisi Pasar

Jakarta – Pasca ledakan di Brussel, Belgia telah membut pasar keuangan di Eropa sempat tertekan. Namun teror bom tersebut diperkirakan tidak akan berdampak signifikan terhadap pasar keuangan global.

Menyikapi kondisi tersebut, Bank Indonesia (BI) terus melakukan pemantauan pada pasar keuangan global. Gubernur BI, Agus DW Martowardojo mengatakan, pihaknya terus mewaspadai dampak dari ledakan di Brussel itu.

“Ada ledakan di brussel, itu langsung menciptakan kondisi yang membuat Eropa tertekan. Jadi hal-hal ini harus kita waspadai,” ujar Agus di Gedung BI, Jakarta, Rabu, 23 Maret 2016.

Dia mengakui, sentimen-sentimen negatif yang berasal dari global tersebut memang berpengaruh terhadap pasar keuangan di Indonesia. Hal ini terlihat pada pergerakan nilai tukar rupiah yang masih berfluktuasi.

“Itu langsung membawa ekonomi dan membuat nilai tukar yang berubah-ubah. Hal-hal ini yang harus kita waspadai, tapi kami BI akan selalu ada dipasar untuk menjaga stabilitas nilai tukar itu terjaga,” tukas Agus.

Pasar saham di Eropa merosot tajam pada perdagangan kemarin (22/3) akibat adanya bom di Brussels. Saham di sektor wisata memimpin pelemahan di pasar saham Eropa setelah ledakan di Brussels menewaskan beberapa orang.

Seperti dikutip Reuters, Selasa, 22 Maret 2016, dua ledakan terjadi di ruang keberangkatan bandara Brussels, stasiun kereta api metro di ibu kota negara tersebut tak lama setelah ledakan pertama.

“Risiko geopolitik, termasuk tindakan terorisme secara langsung mempengaruhi perdagangan atau gerakan di pasar saham,” ujar Managing Director B Capital Wealth Management, Lorne Baring.

Indeks wisata STOXX Europe 600 langsung turun 2,4%, dan menjadi sektor yang melemah paling tinggi. Adapun saham easyJet, Ryanair, Accor, TUI dan IAG langsung berguguran sebesar 3,1-4,2%.

Sementara itu, indeks FTSEurofirst 300-Eropa turun 1,1% menjadi 1.324,35 poin, serta indeks saham acuan Belgia turun hampir satu persen. Sedangkan di seluruh Eropa, indeks DAX Jerman turun 1,2%, dan indeks CAC Prancis melemah 1,3%. (*)

Editor : Apriyani K

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

6 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

7 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

9 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

10 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

10 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

13 hours ago