Jakarta – Jepang baru saja dihantam dengan gempa berkekuatan 7,6 magnitudo pada Senin (1/1), sekitar pukul 16.00 waktu setempat. Akibatnya, sejumlah gedung, bangunan rumah dan jalan raya hancur.
Menariknya, tidak semua bangunan rumah penduduk hancur. Seperti yang terlihat dari akun X @SaudiNewsFR, dikutip Selasa (2/1).
Dalam video amatir berdurasi 13 detik tersebut, terlihat jalanan di kawasan Uchinada, Ishikawa retak dan terangkat. Namun, sejumlah bangunan masih berdiri tegak.
Jika ditilik lebih jauh, kokohnya rumah-rumah tersebut bukan tanpa alasan. Seperti diketahui, Jepang sendiri terletak di wilayah yang aktif secara seismik dan rawan gempa bumi.
Menukil dari laman housingjapan.com, 2 Januari 2024, negara Matahari Terbit ini telah mengembangkan peraturan bangunan yang kuat yang mengharuskan semua kontruksi bangunan dibangun tahan terhadap gempa bumi.
Baca juga: UMR Jepang 2023 Mau Naik Lagi, Bagaimana dengan Negara Maju Lainnya?
Hal ini menghasilkan pembangunan beberapa bangunan paling tahan gempa di dunia. Termasuk juga untuk gedung-gedung pecakar langit di Jepang.
Di mana, peraturan bangunan Jepang mempertimbangkan berbagai faktor seperti jenis tanah, kedalaman fondasi bangunan, dan ketinggian bangunan.
Hal ini juga mengharuskan bangunan memiliki struktur fleksibel yang dapat bergerak bersama tanah saat terjadi gempa, serta sistem peredam untuk meredam guncangan gempa.
Salah satu fitur teknologi utama bangunan Jepang adalah penggunaan bantalan isolasi seismik. Bantalan ini memungkinkan bangunan bergerak secara horizontal saat terjadi gempa, sehingga mengurangi tekanan pada struktur dan meminimalkan kerusakan.
Selain itu, banyak bangunan di Jepang memiliki kerangka beton bertulang, yang memberikan stabilitas tambahan dan perlindungan terhadap keruntuhan.
Aspek penting lainnya dari bangunan tahan gempa di Jepang adalah penggunaan teknologi canggih. Bangunan di Jepang sudah dilengkapi dengan sistem peringatan dini yang dapat mendeteksi gempa bumi dan mematikan gas dan listrik secara otomatis untuk mencegah kebakaran.
Banyak bangunan juga memiliki sistem pemadam kebakaran otomatis dan penerangan darurat untuk menjamin keselamatan penghuninya saat terjadi gempa.
Jepang juga memiliki peraturan bangunan dan sistem inspeksi yang ketat yang memastikan bahwa bangunan dibangun tahan terhadap gempa bumi dan bencana alam lainnya.
Selain itu, seluruh bangunan di Jepang wajib menjalani pemeriksaan keselamatan rutin setiap 10 tahun sekali untuk memastikan tetap tahan gempa dan aman untuk dihuni.
Hal ini membantu menjaga integritas struktural bangunan dan juga memberikan ketenangan pikiran bagi penghuni dan pemilik properti.
Terpenting, sistem inspeksi dan peraturan bangunan yang komprehensif ini tidak hanya berlaku untuk konstruksi baru, tetapi juga untuk bangunan lama yang mungkin telah dibangun sebelum peraturan bangunan saat ini diterapkan.
Oleh karena itu, meskipun suatu bangunan telah berumur beberapa dekade, namun jika telah menjalani pemeriksaan keselamatan dan renovasi yang diperlukan, bangunan tersebut dianggap aman untuk dihuni.
Baca juga: Krisis Tenaga Kerja, Jepang Buka Lowongan Besar-Besaran untuk TKA
Dinukil laman planradar.com, terdapat fitur umum tahan gempa pada bangunan di Jepang. Meski demikian, semuanya tergantung pada lokasi dan tujuan bangunan.
Di mana, arsitek Jepang dapat memilih di antara banyak fitur bangunan tahan gempa lainnya termasuk:
Semua bangunan di Jepang saat ini harus mematuhi peraturan bangunan tahan gempa yang ketat. Berikut tiga contoh struktur inovatif yang memenuhi standar:
Sebagai salah satu gedung tertinggi di dunia, menara Tokyo Skytree diyakini benar-benar tahan gempa. Ini menggunakan peredam seismik pada dasar struktur yang terhubung ke pilar tengah yang mampu meredam guncangan gempa.
2. Shinjuku Mitsui Building
Menyerap kekuatan gempa bukan hanya sesuatu yang harus dipikirkan pada bangunan baru. Dalam contoh Gedung Shinjuku Mitsui, juga di Tokyo, beberapa pendulum seberat 300 ton dipasang di atap gedung pencakar langit.
Di mana, pendulum bergoyang maju mundur saat terjadi gempa sehingga membantu menangkal pergerakan bangunan dari sisi ke sisi. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More