Ternyata Ini Penyebab Emiten Sandiaga Uno Saratoga Rugi Rp10,14 Triliun

Jakarta – PT Saratoga Sedaya Investama Tbk (SRTG) sepanjang tahun 2023 tercatat membukukan rugi tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar Rp10,14 triliun dari untung Rp4,61 triliun di tahun 2022.

Berdasarkan laporan keuangan pada keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pembengkakan rugi tersebut disebabkan oleh adanya kerugian neto atas investasi pada saham dan efek lainnya sebanyak Rp13,81 triliun di sepanjang 2023.

Baca juga: Tok! Emiten Sandiaga Uno (SRTG) Tebar Dividen Rp298,43 Miliar

Direktur Investasi Saratoga, Devin Wirawan, menjelaskan bahwa penyebab dari melonjaknya nilai rugi tersebut dikarenakan meningkatnya harga komoditas, di mana hampir seluruh portofolio perusahaan Saratoga didominasi oleh sektor sumber daya alam (SDA).

“Ada hal-hal yang di luar kontrol perusahaan yaitu tingkat komoditas jadi yang perlu dilihat adalah manajemen sudah melakukan kegiatan sebaik-baiknya untuk meningkatkan efektivitas peningkatan produksi tapi untuk volatilitas harga komoditas itu di luar kendali,” ucap Devin dalam Konferensi Pers di Jakarta, 16 Mei 2024.

Devin menambahkan, Saratoga di tahun ini masih membidik target investasi sebesar USD100-150 juta per tahun yang akan berfokus pada sektor  kesehatan (healthcare), di mana sebelumnya, Saratoga telah berinvestasi di klinik kecantikan ZAP dan Rumah Sakit Brawijaya.

Baca juga: Kalbe Farma Bagikan Dividen Rp1,4 Triliun, 52 Persen dari Laba 2023 

“Saratoga diversifikasi di beberapa sektor industri yang berbeda, jadi saat ini itu kita memiliki kontribusi dari SDA itu sekitar 50 persen plus minus, dan kami juga kontribusi digital infrastruktur 30 persen, selebihnya kita memiliki 15 persen dari banyak sekali perusahaan, ke depannya kita ingin memiliki satu platform lagi, yaitu healthcare,” imbuhnya.

Adapun, emiten yang terafiliasi dengan Sandiaga Uno tersebut pada hari ini telah menggelar RUPST untuk tahun buku 2023. Salah satu hasilnya, para pemegang saham Saragota kembali menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp298,43 miliar. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

2 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

4 hours ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

6 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

7 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

7 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

10 hours ago