Teknologi

Ternyata Ini Alasan Bos Netflix Tak Hadirkan Aplikasi Khusus di Apple Vision Pro

Jakarta – Bos Netflix Greg Peters membeberkan alasan tidak meluncurkan aplikasi khusus untuk headset reality Apple’s Vision Pro yang akan dipasarkan mulai pekan depan. 

Dalam sebuah wawancara dengan Stratechery mengatakan, basis pengguna headset tersebut belum cukup kuat untuk menjamin sumber daya yang dibutuhkan untuk pengembangan aplikasi.

“Kita harus berhati-hati dalam memastikan bahwa kita tidak berinvestasi di tempat-tempat yang tidak benar-benar menghasilkan keuntungan, dan menurut saya kita akan lihat apa yang terjadi dengan Vision Pro,” kata Peters, dikutip laman gizmochina, Senin, 29 Januari 2024.

Baca juga: Mengenal Fitur Oksigen Darah Apple Watch yang Kena Larangan Hak Paten di AS

“Tentu saja kami selalu berdiskusi dengan Apple untuk mencoba dan mencari tahu hal tersebut, tetapi saat ini, perangkat tersebut sangat kecil sehingga tidak terlalu relevan bagi sebagian besar anggota kami,” tambahnya.

Kendati demikian, bukan berarti Netflix akan menolak merilis Apple Vision Pro secara permanen. Ia pun membuka peluang untuk aplikasi di masa depan sembari melihat bagaimana pasar VR berkembang.

Diketahui, Netflix bukanlah perusahaan pertama yang melewatkan peluncuran aplikasi asli untuk headset Apple. Sebelumnya, YouTube dan Spotify memilih untuk tidak membuat aplikasi khusus, meski keduanya dapat diakses menggunakan browser web untuk menikmatinya.

Apple Vision Pro sendiri sudah mulai dibuka pre order sejak pekan lalu, dan kabarnya perangkat tersebut telah terjual antara 160.000 hingga 180.000 unit. 

Baca juga: Intip Spesifikasi dan Harga iPhone 13 Pro yang Jadi Syarat Lowongan Kerja Disparekraf DKI

Sementara itu, beberapa analis industri teknologi berspekulasi bahwa alasan sebenarnya Netflix enggan meluncurkan aplikasi khusus untuk headset reality Apple’s Vision Pro terkait biaya platform iOS & iPadOS.

Sebab, biaya platform iOS & iPadOS menuntut pemotongan langganan sebesar 30 persen untuk tahun pertama dan kemudian 15 persen setelahnya. Spotify, yang juga tidak mendukung Vision Pro, juga terlibat dalam perdebatan yang sama. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Jumlah SID Naik, BEI Gaspol Tingkatkan Keaktifan Investor di Pasar Modal

Balikpapan – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, jumlah single investor identification (SID) menembus 14 juta per… Read More

5 hours ago

Generali Indonesia Beri Perlindungan Asuransi bagi 6.000 Pelari di PLN Electric Run 2024

Jakarta – PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) terus mendukung berbagai kegiatan yang mempromosikan kesehatan… Read More

6 hours ago

Diikuti 6.470 Pelari, PLN Electric Run 2024 Ditarget Hindari Emisi Karbon hingga 14 ton CO2

Jakarta - Sebanyak 6.470 racepack telah diambil pelari yang berpartisipasi dalam PLN Electric Run 2024… Read More

12 hours ago

Segini Target OJK Buka Akses Produk dan Layanan Jasa Keuangan di BIK 2024

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membidik pencapaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 sekitar 8,7… Read More

13 hours ago

HUT ke-26, Bank Mandiri Hadirkan Inovasi Digital Adaptif dan Solutif untuk Siap Jadi Jawara Masa Depan

Jakarta - Merayakan usia ke-26, Bank Mandiri meluncurkan berbagai fitur dan layanan digital terbaru untuk… Read More

1 day ago

KemenKopUKM Gandeng Surveyor Indonesia Verifikasi Status Usaha Simpan Pinjam Koperasi

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menunjuk PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN IDSurvey,… Read More

1 day ago