News Update

Terlilit Pindar Rp2 Miliar, Kebab Baba Rafi (RAFI) Klaim Operasional Tetap Normal

Jakarta – Di tengah gugatan atas perkara Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang dilayangkan oleh perusahaan peer to peer (P2P) lending, PT Creative Mobile Adventure (Boost), manajemen PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI) mengeklaim kegiatan operasional perusahaan tetap berjalan normal.

“Saat ini tidak terdampak pada kegiatan operasional usaha perseroan,” tulis manajemen dalam keterbukaan informasi, Kamis, 10 Juli 2025.

RAFI juga menyebut kewajiban membayar utang senilai Rp2 miliar tersebut tidak memberikan tekanan besar terhadap posisi keuangan perusahaan.

“Tak ada dampak yang signifikan maupun yang bersifat material terhadap kondisi keuangan perseroan,” jelasnya. 

Baca juga: Digugat PKPU oleh Pindar Boost, Bos Kebab Baba Rafi Buka Suara

Diketahui, emiten pengelola bisnis Baba Rafi ini tengah tersandung perkara gugatan atas perkara PKPU yang dilayangkan oleh perusahaan P2P lending atau pinjaman daring (pindar) PT Creative Mobile Adventure (Boost).

Persoalan tersebut berawal dari pemberian fasilitas invoice financing oleh Boost kepada RAFI sebagai modal kerja jangka pendek berbasis proyek (by project).

Fasilitas tersebut memiliki tenor dua bulan dengan bunga 4 persen dan nilai total Rp2 miliar, yang jatuh tempo pada Maret 2025.

“Jumlah fasilitas yang diberikan Rp2 miliar dari PT Creative Mobile Adventure dengan tenor 2 bulan dan bunga 4 persen per 60 hari dan jatuh tempo pada Maret 2025,” tulis manajemen RAFI.

Baca juga: OJK Ungkap Ada 3 Multifinance dan 14 Pindar Belum Penuhi Ekuitas Minimum

Sayangnya, RAFI belum dapat memenuhi kewajiban pembayaran pada waktu yang telah ditentukan. Manajemen menyebut hal ini terjadi akibat penundaan pembayaran dari beberapa pelanggan.

Saat ini, RAFI telah menunjuk kuasa hukum untuk mendampingi dalam proses hukum yang berlangsung. Perusahaan berharap tercapai kesepakatan damai antara kedua belah pihak. (*)

Editor: Yulian Saputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

BEI Tekankan Kolaborasi dan Tanggung Jawab Bersama Bangun Masa Depan Hijau

Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More

36 seconds ago

Balikkan Keadaan, Emiten PEHA Kantongi Laba Bersih Rp7,7 M di September 2025

Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More

57 mins ago

Unilever Bakal Tebar Dividen Interim Rp3,30 Triliun, Catat Tanggalnya!

Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More

1 hour ago

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

2 hours ago

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

2 hours ago

IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke 8.655 dan Cetak ATH Baru, Ini Pendorongnya

Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More

3 hours ago