Categories: Nasional

Terlalu Elitis, Aktivis 98 Desak Nadiem Direshuffle

Jakarta – Aktivis pro demokrasi kembali bersuara soal reshuffle kabinet. Kali ini, aktivis Koalisi Prodem Untuk Pendidikan Nasional (KP2N) mengkritisi menteri elitis yang tak pro rakyat.

Ketua Koalisi Prodem Untuk Pendidikan Nasional, Rahmat Sanjaya mengatakan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim harus mundur dari jabatannya.

“Nadiem terlalu elitis. Dia tak pernah turun ke bawah. Terlalu sibuk dengan tekhnologi dan mengendalikan kementerian dari sebuah tempat,” kata aktivis 98 ini seperti dikutip Kamis, 9 September 2021.

Pendiri Front Aksi Mahasiswa Tangerang ini menilai ada kegagalan menteri Nadiem dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional di era pandemi.

Rahmat mengungkap, saat ini banyak siswa yang hanya diberi tugas saja oleh guru. Padahal para siswa tersebut ada di kota-kota besar.

“Kalau di daerah masih masuk akal. Ini di Jabodetabek, banyak siswa yang tak bisa zoom. Ini akibat menterinya yang elitis tidak kontrol ke bawah,” ucap tokoh relawan Jokowi ini.

Harusnya kata penggiat pendidikan ini, Nadiem harus rajin turun ke sekolah-sekolah. Dia harus kontrol apa sekolah benar-benar menggelar kegiatan mengajar di sekolah.

“Ada persoalan guru yang gagap tekhnologi. Kalau di kota kecil apalagi desa kita maklumi. Tapi aneh kalau guru di kota besar tidak bisa pakai zoom atau justru malas,” ujarnya.

Selain itu, kata Rajmat, Koalisi Prodem Untuk Pendidikan Nasional mengkritisi keputusan Mendikbudristek yang tidak memberikan BOS (Bantuan Operasional Sekolah) bagi sekolah/madrasah yang muridnya kurang 60 orang. Ini memperlihatkan dia tidak paham pendidikan nasional.

“itu adalah kebijakan diskriminatif terhadap anak bangsa yang bertentangan dengan UUD 1945 dan karena itu wajib segera dicabut,” tandas Rahmat.

KP2N, kata Rahmat, akan segera mengkonsolidasikan penggiat pendidikan, aktivis mahasiswa, dan pelajar Jakarta Tangerang, Bogor, dan Bekasi untuk memantau kritis kinerja Nadiem Makarim.

“Kami prihatin atas kinerja buruk Pak Menteri. Harusnya ada penilaian atau punish ke pendiri Go-Jek itu,” ungkapnya. (*) Darto

Redaksi

Recent Posts

Banyak Fitur dan Program Khusus, BYOND by BSI Raih Respons Positif Pasar

Jakarta – Super App terbaru dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), yaitu BYOND by… Read More

11 hours ago

Pekan Kedua November, Aliran Modal Asing Keluar Indonesia Sentuh Rp7,42 Triliun

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing keluar (capital outflow) dari Indonesia pada pekan kedua… Read More

14 hours ago

IHSG Sepekan Turun 1,73 Persen, Kapitalisasi Pasar Bursa jadi Rp12.063

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa data perdagangan saham pada pekan 11… Read More

15 hours ago

Top! Baru Setahun, Allianz Syariah Sudah jadi Market Leader

Jakarta – Kinerja PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia atau Allianz Syariah tetap moncer di… Read More

19 hours ago

BPR Syariah BDS Serahkan Cash Waqf Linked Deposit Rp111 Juta ke Warga Yogyakarta

Jakarta - PT BPR Syariah BDS berkomitmen untuk memberikan pelbagai dampak positif bagi nasabahnya di Yogyakarta dan… Read More

1 day ago

Antusiasme Mahasiswa Udayana Sambut Gelaran Literasi Keuangan Infobank

Denpasar--Infobank Digital kembali menggelar kegiatan literasi keuangan. Infobank Financial & Digital Literacy Road Show 2024… Read More

2 days ago