Jakarta – Developer properti terbesar kedua di Tiongkok, Evergrande terancam bangkrut setelah perseroan tidak mampu membayar utang senilai US$300 miliar. Gagal bayar (default) tersebut dikhawatirkan akan menimbulkan efek domino kepada perekonomian Tiongkok karena besarnya pengaruh Evergrande.
“Kejatuhan Evergrande akan menjadi ujian terbesar sistem keuangan Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Mark William, Ekonom Asia Capital Economics seperti dikutip CNBC beberapa waktu lalu.
Lalu, bagaimana Evergrande bisa terlilit hutang yang begitu banyak? Perseroan sendiri terus tumbuh dengan cepat seiring dengan booming perekonomian Tiongkok. Permasalahannya adalah Evergrande terlalu banyak meminjam utang untuk menutupi pertumbuhan yang cepat tersebut. Bahkan, Evergrande menjadi salah satu perusahaan properti yang memiliki utang paling banyak di dunia.
Kondisi ini diperparah dengan pandemi COVID-19 dan perekonomian lesu yang menyurutkan penjualan properti. Alhasil, arus kas perseroan semakin tertekan hingga terindikasi gagal bayar.
Asal tahu saja, Evergrande telah mengerjakan 1.300 proyek, mulai dari komersial hingga infrastruktur, 200.000 karyawan, dan secara tidak langung menciptakan 3,8 juta lapangan kerja. Evergrande Group juga memiliki usaha di bidang makanan, asuransi, TV/film, pariwisata, hingga klub sepak bola. (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting Bank Capital menggandeng BCA Digital untuk mengembangkan dan menyalurkan kredit ke segmen pensiunan.… Read More
Poin Penting Kuasa hukum Babay Parid Wazdi menyatakan dakwaan JPU terkait kredit Sritex kabur dan… Read More
Poin Penting Arief Mulyadi, Direktur Utama PNM Cetak Prestasi Besar! Dinobatkan CEO The Year 2025… Read More
Poin Penting Babay Parid Wazdi tegaskan tidak terlibat rekayasa kredit atau manipulasi laporan keuangan Sritex.… Read More
Poin Penting Muhammad Yamin raih penghargaan Top CEO Infobank 2025 menandakan keberhasilannya memimpin transformasi bisnis… Read More
Poin Penting Akuntan harus menjaga kredibilitas laporan, integritas, dan tata kelola untuk kepercayaan pasar. IAI… Read More