Ekonomi dan Bisnis

Terkuak! Ternyata Ini yang Bikin Japfa ‘Nyaman’ Investasi di Vietnam

Jakarta – Deputy COO Poultry Operations PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (Japfa Comfeed), Arif Widjaja, mengenang masa-masa ketika kali pertama perusahaan ini melebarkan sayapnya ke Vietnam.

Japfa, yang bergerak di bidang peternakan, membuka pabrik pertama di Vietnam pada 1996. Tetapi, pada masa itu, iklim investasi Vietnam jauh berbeda dengan kondisi yang sekarang ada di negara tersebut.

“Dulu, kami melihat Vietnam itu arahnya masih tertutup. Jadi, kami lebih susah bernegosiasi. Karena, pada awalnya untuk masuk ke Vietnam, kami melakukan usaha dengan joint venture dengan perusahaan milik pemerintah, yaitu BUMN di sana,” ungkap Arif pada Rabu, 17 September 2024.

Baca juga: Dubes Denny Abdi Bongkar Penyebab Investasi RI Kalah Saing dengan Vietnam

Bahkan, Arif mengatakan bahwa kerja sama dengan perusahaan BUMN di negara berjuluk “Negeri Naga Biru” ini tidak berjalan mulus. Pada 1999, saat Japfa sudah berdiri dua kaki di sana, namun dengan proses yang tidak mudah.

Namun, Arif berujar, kondisi investasi Vietnam berubah drastis sejak memasuki awal 2010-an. Iklim di negara yang saat ini dipimpin oleh Presiden To Lam ini menjadi lebih terbuka, namun tegas dari ‘mata’ hingga ‘kaki’.

“Kira-kira, 14-15 tahun yang lalu, ada perubahan yang sangat besar dan transformasi yang sangat baik dari pemerintah Vietnam. Mereka menjadi sangat tegas, sangat kondusif dalam melakukan bisnis,” papar Arif.

“Dan ini kelihatannya memang policy yang telah dicanangkan oleh pemerintahnya secara top-down dan berhasil diikuti oleh semua jajaran aparat pemerintahan dari atas sampai ke bawah,” tambahnya.

Mulai dari penerapan pajak, sistem pembayaran, hingga transparansi, Arif menganggap kondisi di Vietnam menjadi lebih ramah bagi investor. Bahkan, Vietnam juga memperhatikan hal-hal detail yang sesuai dengan bidang sebuah perusahan bergerak.

Baca juga: Jarang Diketahui! ISEI Bongkar Penyebab Ekonomi RI Keok dari Vietnam

Dalam kasus Japfa, Vietnam memonitor secara seksama kandungan gizi dari hasil ternak di perusahaan mereka. Sumber daya manusia (SDM) setempat diminta agar memahami betul pentingnya kandungan gizi dari hewan-hewan ini.

Ini membuat Japfa merasa nyaman membuka pabrik dan berinvestasi di sana. Terbaru, mereka membuka pabrik vaksin di Vietnam, bukti bahwa Japfa siap berkomitmen dalam pengembangan dan riset teknologi di negara tetangga Indonesia ini.

“Jadi di sini adalah juga merupakan komitmen kami, di mana kami selalu melakukan riset dan teknologi sebelum kami melakukan pengembangan-pengembangan,” tutupnya. (*) Mohammad Adrianto

Galih Pratama

Recent Posts

PHE OSES Resmi Salurkan Gas Bumi Ke PLTGU Cilegon

Jakarta -  PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) resmi menyalurkan gas bumi ke… Read More

3 hours ago

Transformasi Aset, PLN Integrasikan Tata Kelola Arsip dan Dokumen Digital

Jakarta - PT PLN (Persero) meluncurkan program Gerakan Tertib Arsip (GEMAR) dan aplikasi New E-Arsip… Read More

4 hours ago

Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa Dukung Peningkatan Kinerja Keselamatan

Jakarta - Demi meningkatkan kinerja keselamatan dan integritas aset, Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa dan PT Badak… Read More

5 hours ago

Jumlah Peserta Regulatory Sandbox Menurun, OJK Beberkan Penyebabnya

Jakarta - Penyelenggara inovasi teknologi sektor keuangan (ITSK) harus melewati regulatory sandbox milik Otoritas Jasa… Read More

8 hours ago

OJK Siap Dukung Target Ekonomi 8 Persen, Begini Upayanya

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut bersedia mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen Presiden… Read More

12 hours ago

BPKH Ajak Pemuda Gunakan DP Haji sebagai Mahar Pernikahan

Jakarta - Saat ini, secara rata-rata masa tunggu untuk melaksanakan ibadah haji di Indonesia bisa… Read More

13 hours ago