Moneter dan Fiskal

Terkuak! Ini Alasan BI Belum Berani Pangkas Suku Bunga Acuan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) masih mempertahankan suku bunga acuannya atau BI Rate di level 6 persen hingga Februari 2024. Deputi Gubernur BI, Juda Agung menyatakan bahwa sebenarnya memang dibutuhkan dorongan atau penurunan dari BI Rate untuk mendukung pertumbuhan ekonomi RI.

Adapun pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2023 hanya mampu mencapai level 5,05 persen secara tahunan (yoy).

“Tapi kita tahu bahwa domestik memang perlu dorongan dari suku bunga, kita tahu itu kita sadar itu. Tetapi suku bunganya sendiri belum bisa kita adjust,” ujar Juda dalam Economic Outlook, Kamis 29 Februari 2024.

Baca juga: BI Beri Sinyal, Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan Masih Terbuka

Juda menjelaskan, masih terdapat alasan kenapa BI belum berani memutuskan untuk menurunkan BI Rate, yakni respons dari konsep trilemma kebijakan (impossible trinity) belum bisa tercapai secara keseluruhan. Meski demikian, BI tetap berkomitmen untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sesuai mekanisme pasar.

“Sehingga moneter belum bisa juga di adjust ketika uncertainty-nya masih tinggi, jadi moneternya kita jaga,” jelas Juda.

Namun, BI memiliki instrumen lain untuk menjaga stabilitas, seperti kebijakan makroprudenisal (KLM) dalam menjaga likuiditas perbankan yang memadai.

Baca juga: BI Was-was Penurunan Inflasi Global Masih Tertahan

“Kita ada kebijakan yang namanya KLM yang sekarang ini GWM (giro wajib minimum) itu 9 persen, sebenarnya kita sudah melonggarkan sebesar 4 persen,” paparnya.

BI memberikan insentif likuiditas makroprudensial untuk mendorong kredit/pembiayaan ke sektor prioritas sebesar Rp159 triliun, yang mana memberikan tambahan likuiditas perbankan sebesar Rp81 triliun. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Jumlah SID Naik, BEI Gaspol Tingkatkan Keaktifan Investor di Pasar Modal

Balikpapan – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, jumlah single investor identification (SID) menembus 14 juta per… Read More

3 hours ago

Generali Indonesia Beri Perlindungan Asuransi bagi 6.000 Pelari di PLN Electric Run 2024

Jakarta – PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) terus mendukung berbagai kegiatan yang mempromosikan kesehatan… Read More

4 hours ago

Diikuti 6.470 Pelari, PLN Electric Run 2024 Ditarget Hindari Emisi Karbon hingga 14 ton CO2

Jakarta - Sebanyak 6.470 racepack telah diambil pelari yang berpartisipasi dalam PLN Electric Run 2024… Read More

10 hours ago

Segini Target OJK Buka Akses Produk dan Layanan Jasa Keuangan di BIK 2024

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membidik pencapaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 sekitar 8,7… Read More

11 hours ago

HUT ke-26, Bank Mandiri Hadirkan Inovasi Digital Adaptif dan Solutif untuk Siap Jadi Jawara Masa Depan

Jakarta - Merayakan usia ke-26, Bank Mandiri meluncurkan berbagai fitur dan layanan digital terbaru untuk… Read More

1 day ago

KemenKopUKM Gandeng Surveyor Indonesia Verifikasi Status Usaha Simpan Pinjam Koperasi

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menunjuk PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN IDSurvey,… Read More

1 day ago