Jakarta – General Manager Divisi Wealth Management BNI, Henny Eugenia, menyampaikan bahwa dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) nasabah BNI tetap mengalami pertumbuhan, meskipun terjadi pergeseran investasi ke instrumen lain seperti Surat Berharga Negara (SBN).
Henny menjelaskan bahwa saat ini tren investasi nasabah BNI banyak mengarah ke SBN, khususnya pada produk Obligasi Ritel Indonesia (ORI), Sukuk Tabungan (ST), hingga obligasi lainnya. Menurutnya, instrumen-instrumen tersebut menawarkan imbal hasil yang cukup menarik.
“Banyak yang beli SBN dalam bentuk itu karena mereka beli ORI. SP aja kan juga bagus banget penjualannya Rp1,5 triliun lewat. Dan kalau kita lihat yang kemarin kan banyak tuh kayak ORI kita tuh tembus Rp3 triliun cukup tinggi,” ujar Henny kepada wartawan usai konferensi pers di Menara BNI, Jakarta, Rabu, 16 April 2025.
Baca juga: BNI Bidik Tabungan Tumbuh 16,7 Persen di 2025
Henny menyebutkan, meski terjadi pergeseran investasi nasabah ke berbagai instrumen tersebut, hal ini tidak menggerus dana tabungan di BNI.
“AUM kita tumbuh positif. Tabungan kita juga tumbuh positif. Jadi kalau ditanya apakah ini menggerus tabungan, nggak. Tabungan kita tuh year on year 16 persen, tabungan segmen emerald. Jadi memang dana orang kaya itu tetap naik,” tandasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa meskipun ada kecenderungan sebagian dana keluar dari Indonesia ke instrumen finansial luar negeri dalam 10 tahun terakhir, BNI tidak mencatatkan adanya perpindahan dana besar-besaran dari nasabah.
“Pada saat COVID, ada pergeseran ke kualitas. Bank-bank besar seperti BNI justru tumbuh signifikan,” ujarnya.
Baca juga: Lewat Aplikasi wondr, BNI Ajak Nasabah Kumpulkan Poin untuk Hadiah Mewah
Adapun BNI memproyeksikan pada 2025 AUM akan terus tumbuh meskipun terdapat tantangan kondisi ekonomi global.
“AUM kami tumbuh positif. Kami yakin sektor obligasi domestik akan terus mencatatkan angka yang baik, terutama dengan kepercayaan yang masih tinggi dari investor domestik,” imbuh Henny.
Sebagai informasi, BNI mencatat pertumbuhan dana tabungan nasabah premium sebesar 16 persen secara tahunan (yoy), dengan peningkatan jumlah nasabah segmen Emerald dan Private sebesar 10 persen yoy.
Baca juga: Pemegang Saham BNI Restui Buyback Saham Rp1,5 Triliun
Dari sisi investasi, nilai AUM untuk produk investasi BNI naik 18 persen yoy. Pertumbuhan terbesar berasal dari produk obligasi yang meningkat 26 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Sementara itu, AUM Off Balance Sheet tumbuh 17 persen yoy. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More