News Update

Pabrik Semen Ditutup, Warga Lapor ke Ombudsman RI

Jakarta – Polemik terkait pendirian pabrik semen milik PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) di Rembang terus bergulir. Terkini, langkah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang mencabut izin lingkungan dan memberhentikan sementara kinerja operasional pabrik dikeluhkan oleh warga yang tinggal di sekitar lokasi pabrik.

Dengan berhentinya operasional pabrik semen, kini sedikitnya 6.000 warga yang bekerja di pabrik dirumahkan dan terancam kehilangan penghidupannya.

“Kita bisa lihat bahwa belum sebulan pabrik ini beroperasi saja, sudah ada 6.000 warga yang dapat pekerjaan di sana. Mereka semua kini dirumahkan dan bila (pabrik semen) benar-benar ditutup, bukan tidak mungkin mereka kehilangan mata pencahariannya lagi,” ujar Kepala Desa Tegaldowo, Suntono, di Jakarta, Kemarin.

Desa Tegaldowo sendiri merupakan salah satu dari lima desa di Kabupaten Rembang yang berbatasan langsung dengan lokasi pendirian pabrik semen milik PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).

Kehadiran Suntono dan para warga lainnya di Jakarta adalah untuk menyampaikan keluh-kesahnya pada Komisioner Ombudsman Republik Indonesia (RI).

Mereka berharap pihak Ombudsman RI bisa mendukung kepentingan warga dengan turut mendesak dan memberikan rekomendasi pada Gubernur Jawa Tengah agar dapat segera menerbitkan izin lingkungan dan pengoperasian pabrik semen milik SMGR di Rembang. Meski memang permasalahan hukum yang kini melilit pendirian pabrik bukan merupakan wewenang Ombudsman RI, disebutkan bahwa pihak Ombudsman RI menyambut baik dan mendukung permohonan warga lantaran bagaimana pun persoalan pabrik di Rembang juga berkaitan dengan ketenagakerjaan dan permasalahan sosial-masyarakat setempat.

“Kami diterima dengan baik (oleh Ombudsman RI). Pejabat yang menerima namanya Pak Laode. Beliau mendukung penuh langkah kami. Dengan ddampak yang ditimbulkan, pihak Ombudsman dikatakan bisa mensupport agar Pak Gubernur (Jawa Tengah) bisa segera terbitkan SK yang baru agar pabrik bisa secepatnya kembali beroperasi,” ujar Dwi Joko Supriyanto, tokoh masyarakat Tegaldowo yang turut dating ke Jakarta bersama dengan Suntono. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Laba BRK Syariah Kuartal III 2025 Tumbuh 3,46 Persen, Ini Penopangnya

Poin Penting Laba BRK Syariah kuartal III-2025 naik 3,46 persen menjadi Rp218,20 miliar didorong pembiayaan… Read More

2 hours ago

BCA Siapkan Rp42,1 Triliun Uang Tunai untuk Nataru 2025/2026

Poin Penting BCA menyiapkan uang tunai Rp42,1 triliun untuk Nataru 2025/2026 agar transaksi nasabah tetap… Read More

2 hours ago

Aliran Modal Asing Keluar RI Rp0,13 Triliun di Pertengahan Desember 2025

Poin Penting Aliran modal asing keluar pada minggu kedua Desember 2025 nonresiden tercatat jual neto… Read More

3 hours ago

Bank Muamalat Catat Kenaikan Double Digit pada Pembiayaan Multiguna iB Hijrah

Poin Penting Pembiayaan Multiguna iB Hijrah Bank Muamalat tumbuh 41 persen secara tahunan (YOY) hingga… Read More

4 hours ago

Bank Mega dan Metro Hadirkan Season of Elegance Fashion Show, Diskon hingga 70 Persen

Poin Penting Bank Mega dan Metro menggelar Season of Elegance Fashion Show yang menampilkan karya… Read More

4 hours ago

Dana Indonesia Luncurkan AI Enablement Playbook, Dorong Kesiapan Industri Adopsi AI

Poin Penting Dana Indonesia meluncurkan AI Enablement Playbook untuk memandu industri menilai dan meningkatkan kesiapan… Read More

5 hours ago