Perbankan

Terbayang ‘Dosa’ Masa Lalu, Muamalat Lebih Hati-Hati Salurkan Pembiayaan

Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI) belum berani menggeber pembiayaan terlalu kencang di tahun 2022. Hal ini lantaran perseroan masih sangat selektif untuk menjaga rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF).

Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K. Permana mengatakan, BMI banyak belajar dari tahun-tahun sebelumnya sehingga ke depan lebih selektif dalam menyalurkan pembiayaan. Tahun ini, BMI akan fokus menyalurkan pembiayaan ke badan usaha milik negara. Selain itu, dengan masuknya BPKH, BMI juga akan mengoptimalkan ekosistem haji dan umroh.

“Kita akan fokus di halal ekosistem, khususnya kita akan fokus di ekosistem haji dan umroh karena itu ranahnya BPKH. Dan Muamalat selama ini memang jagonya di situ dan masuknya BPKH itu betul-betul memperkuat Bank Muamalat di segmen itu,” ungkap Permana, Rabu 11 Juli 2022.

Berdasarkan data Biro Riset Infobank, per 2021 penyaluran pembiayaan BMI turun 37,95% menjadi Rp18,04 triliun dari 29,07 triliun di 2020. Rapor pembiayaan berbanding terbalik dengan perolehan dana pihak ketiga (DPK) yang naik 13,15% menjadi Rp46,87 triliun. Catatan tersebut membuat financing to deposit ratio (FDR) sangat rendah di posisi 38,33%. Artinya ruang ekspansi BMI masih sangat lebar.

Baca juga : Dorong Investasi Nasabah, Muamalat Luncurkan Gerai Reksa Dana Syariah

Seperti diketahui, BMI telah melakukan “bersih-bersih” aset bermasalah di 2021 melalui Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Sebanyak Rp10 triliun aset bermasalah Bank Muamalat Indonesia sudah dikelola oleh PPA pada November 2021. Hasilnya, per 2021, NPF gross BMI tinggal 0,87%, padahal di tahun sebelumnya tercatat 4,81%.

Meskipun sangat selektif, Permana menargetkan penyaluran pembiayaan net tumbuh sekitar 13% secara tahunan di akhir 2022.

“Dengan BPKH, kita akan coba kembangkan tidak hanya sekedar daftar dan memberangkatkan haji, tapi akan kita turunkan ekosistem haji, seperti para vendor untuk memberangkatkan haji, KBIH dan sebagainya kita akan konsolidasikan sehingga ini menjadi ekosistem yg kedepannya BPKH bisa terbantukan dan Muamalat bisa optimalkan market itu,” ungkapnya. (*) Dicky F.

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

OJK Sebut Rencana BTN Akuisisi Bank Syariah Masih Evaluasi Internal

Jakarta – Rencana aksi korporasi BTN untuk mengakuisisi bank syariah lain masih belum menemukan titik terang. Otoritas… Read More

1 hour ago

DPLK AXA Mandiri Jalin Kerja Sama Strategis

Suasana saat penandatanganan strategis antara Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT AXA Mandiri Financial Services (DPLK… Read More

2 hours ago

Ini Dia Perusahaan Jumbo yang Bakal IPO di Akhir 2024

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal kedatangan satu perusahaan dengan kategori lighthouse yang… Read More

2 hours ago

BRI Sebut KUR Tak Masuk Kriteria PP Hapus Tagih Utang UMKM, Begini Penjelasannya

Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menyatakan bahwa Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang… Read More

2 hours ago

Dua Produk Ini Topang Kinerja Zurich Topas Life di September 2024

Jakarta - Zurich Topas Life berhasil mencatat kinerja yang solid hingga September 2024, dengan kontribusi… Read More

2 hours ago

Jangan Terkecoh! Ini 5 Perbedaan Utama Judi Online vs Investasi Menurut BNI Sekuritas

Jakarta - Fenomena judi online (judol) di Indonesia kian marak, ditandai dengan lonjakan transaksi hingga… Read More

3 hours ago