Jakarta – BNI Asset Management (BNI AM) menyebutkan dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) per akhir September 2024 tercatat sekitar Rp28 triliun. Angka tersebut hampir mencapai target akhir tahun sebesar Rp34 triliun.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Plt. Direktur Utama BNI AM, Ade Yusriansyah, usai penandatanganan kerja sama dengan Bank BTPN di Jakarta, 9 Oktober 2024.
“Posisi akhir bulan (September) kita itu di Rp28-an triliun dan targetnya (akhir tahun) so far kita pasti bisa capai di Rp30-an triliun ya Rp34 triliun,” ucap Ade kepada media.
Ade menambahkan bahwa, pencapaian tersebut dapat didukung oleh nasabah besar BNI AM yang diperkirakan pada kuartal IV 2024 ini akan kembali masuk untuk menempatkan dananya di BNI AM, setelah sebelumnya melakukan aksi profit taking.
Baca juga: BNI Asset Management Gandeng Bank BTPN Perluas Jaringan Distribusi Reksa Dana
“Jadi kalau kita lihat 2-3 tahun ke belakang itu sebenarnya secara historically sifat-sifatnya seperti itu sih. Tahun ini mereka lagi penjajakan, kita juga udah ngobrol sama mereka, posibillity ada, mungkin ada beberapa requirement. Hopefully (target) itu bisa kita penuhi sih,” imbuhnya.
Selain itu, Ade menyebutkan, untuk mendorong AUM sesuai dengan target yang telah ditentukan, BNI AM juga melakukan kerja sama dengan industri perbankan melalui skema Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD).
Salah satu kerja sama APERD yang telah dilakukan BNI AM, yakni kerja sama dengan Bank BTPN sebagai saluran distribusi produk reksa dana BNI AM.
Sementara, Direktur Investasi BNI AM, Putut, menyebutkan bahwa, hasil dari kerja sama tersebut diharapkan dapat menghasilkan dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) sekitar Rp200-300 miliar.
“Tapi jujur ini bener-bener tergantung dari pada investasi karena ini harapan solusi bagi para investor, sehingga itu mungkin (AUM) Rp200-300 miliar,” ujar Putut dalam kesempatan terpisah.
Baca juga: Bidik Pertumbuhan Dana Kelolaan Reksa Dana 20 Persen, BTN Luncurkan Dua Produk Anyar Ini
Sebagai informasi, pada kerja sama itu, BNI-AM menambah sembilan reksa dana di line product Jenius milik Bank BTPN, yakni satu reksa dana pasar uang (BNI-AM Dana Likuid), dua reksa dana pendapatan tetap BNI-AM Teakwood dan BNI-AM Ardhani Pendapatan Tetap Syariah.
Lalu, ada enam reksa dana indeks, antara lain, BNI-AM Indeks IDX30 (BNI30), BNI-AM IDX Growth 30, BNI-AM SRI-KEHATI Kelas R1, BNI- AM IDX – PEFINDO Prime Bank Kelas R1, BNI-AM PEFINDO i-Grade Kelas R1, dan BNI-AM IDX High Dividend 20. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan, di tengah persaingan sengit antar pelaku industri pembiayaan, Lembaga… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) melanjutkan tren penguatan pada perdagangan sesi I, Senin,… Read More
Jakarta - Pemerintah memastikan kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen akan diberlakukan paling lambat mulai… Read More
Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan optimisme terhadap penguatan hubungan antara komunitas… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kenaikan sebesar 0,48 persen dalam periode perdagangan… Read More
Jakarta - Presiden Bangkok Bank, Chartsiri Sophonpanich, mengaku optimistis akan masa depan ekonomi ASEAN yang… Read More