Jakarta – PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II atau Indonesia Port Corporation (IPC) melakukan kerja sama dengan menggandeng PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dalam peluncuran layanan Port Service Financing (PSF) dan IPC Smart Card untuk memudahkan pengguna jasa pelabuhan dalam bertransaksi.
PSF adalah fasilitas pembiayaan atas jasa layanan kepelabuhanan yang digunakan oleh pelanggan IPC. Sedangkan IPC Smart Card adalah kartu elektronik yang digunakan sebagai kartu akses masuk gerbang Pelabuhan Tanjung Priok. IPC Smart Card juga bisa dipakai untuk transaksi jalan tol, serta beberapa transaksi lain di supermarket.
Direktur Utama IPC, Elvyn G. Masassya dalam keterangannya seperti dikutip, di Jakarta, Rabu, 8 Agustus 2018 mengatakan, layanan PSF ini menjamin kepastian transaksi atas jasa kepelabuhanan di pelabuhan yang dikelola IPC selama 24 jam dan 7 hari seminggu, tanpa tergantung lagi pada ketersediaan uang tunai pengguna jasa.
Dengan fasilitas PSF transaksi pembayaran jasa kepelabuhanan akan lebih cepat, mudah dan lebih murah, serta bisa dipantau langsung melalui BNI direct. Jika pengguna jasa tak memiliki dana tunai, BNI bisa membayarkan sementara biaya jasa kepelabuhanan tersebut mirip seperti penggunaan kartu kredit bagi si pengguna jasa. Kemudian, pengguna jasa akan membayarkannya kepada BNI.
“Dengan adanya program baru tersebut diharapkan dapat meningkatkan pelayanan, kenyamanan dan efisiensi bagi para pelanggan IPC. Program ini merupakan bentuk nyata dari upaya manajemen untuk menjadikan IPC berbasis digital port dan berkelas dunia,” ujarnya.
Program PSF merupakan bagian dari komitmen BNI untuk menyalurkan kredit Supply Chain Financing (SCF) dengan total plafon sekitar Rp500 miliar. Pada tahap awal, BNI menyiapkan Rp20 miliar yang dikhususkan pada dua layanan yaitu layanan jasa kapal dan jasa barang. Sasaran perdana program PSF adalah Perusahaan Keagenan Kapal dan Perusahaan Bongkar Muat (PBM).
Saat ini terdapat sekitar 12.000 kendaraan yang keluar masuk gerbang pelabuhan Tanjung Priok setiap harinya, mulai dari truk hingga kendaraan roda dua. IPC Smart Card dengan fitur BNI TapCash di dalamnya, diklaim dapat mengurangi antrian di gerbang masuk karena transaksinya dilakukan secara elektronik/otomatis.
Di tempat yang sama Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Adi Sulistyowati menambahkan, dalam rangka sinergi BUMN dan mendukung bisnis Kepelabuhanan, BNI berkomitmen menyalurkan kredit SCF kepada pengguna Jasa IPC yang nantinya akan terintegrasi dengan sistem pembayaran jasa kepelabuhanan di IPC.
Pengguna jasa IPC tersebut, jelas dia, yakni yang masuk dalam segmen bisnis kecil, menengah, ataupun korporasi yang memenuhi syarat akan mendapatkan pembiayaan dari BNI. “Pada kesempatan pertama BNI akan menyalurkan total kredit SCF sebesar Rp20 miliar kepada perusahaan yang menjadi pengguna setia layanan dari IPC,” paparnya. (*)
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More