Jakarta – Pemerintah telah menerbitkan Sukuk Tabungan seri ST-002 dengan imbal hasil 8,30 persen per tahun yang merupakan instrumen sukuk negara ritel yang dijual kepada investor individu. PT Bank Mandiri Tbk sebagai mitra distribusi ST-002 mengaku mengalami lonjakan peminat instrumen investasi itu.
Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas saat dihubungi wartawan di Jakarta, Selasa, 13 November 2018. Menurutnya, hingga saat ini pemesanan ST-002 melalui Bank Mandiri sudah mencapai sekitar Rp479,16 miliar.
Dia mengungkapkan, jumlah investor individu yang memesan surat berharga di Bank Mandiri telah menembus 1.097 investor. Menurutnya, minat masyarakat terhadap Sukuk Tabungan ST-002 ini sangatlah tinggi. Adapun untuk masa penawaran tersebut baru dimulai pada 1 November 2018 silam.
“Kami harap dapat menghimpun pemesanan hingga Rp500 miliar hingga akhir masa penawaran tanggal 22 November nanti,” ujarnya.
Pemesanan minimum sukuk ST-002 yang dikeluarkan Pemerintah ini dimulai dari besaran Rp1 juta hingga Rp3 miliar, dengan tanggal jatuh tempo pada 10 November 2018. Tingkat imbalan atau kupon sukuk ritel ST-002 ini cukup besar yaknk 8,3 persen untuk periode 3 bulan pertama. Sementara imbalan berikutnya akan disesuaikan setiap 3 bulan.
Proses pemesanan pembelian ST-002 bisa dilakukan secara online melalui 4 tahap yaitu registrasi, pemesanan, pembayaran dan konfirmasi. Ada 11 mitra distribusi yakni BCA, Bank Mandiri, BNI, Bank Permata, BRI, BTN, Trimegah Sekuritas, Bareksa, PT Star Mercato Capitale, perusahaan financial PT Investree Radhika Jaya dan PT Mitrausaha Indonesia Grup. (*)
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More
Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More