Jakarta–Pemotongan biaya interkoneksi seluler tidak mempengaruhi besar kinerja PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) yang merupakan anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM). Sebab sebagian besar kinerja bisnis banyak ditopang dari kelompok bisnis data.
Direktur Keuangan Telkomsel Heri Supriadi menyebutkan, pertumbuhan interkoneksi cenderung melambat dari tahun ke tahun. Sebab, pertumbuhannya sudah alami.
“Interkoneksi kita terjadi di legasi service voice dan SMS. Kalau dilihat patterns voice dan SMS tidak terlalu banyak pertumbuhannya. Pertumbuhan juga sebagian besar kita ditopang data 42 persen dari bisnis kita,” ungkap Heri, diacara ‘Institutional Investor Day dan Investor Day 2016’ di Gedung BEI, Jakarta, Kamis, 4 Agustus 2016.
Heri mengakui, pendapatan yang berasal dari interkoneksi sendiri hanya mencapai sebesar 6% dari total keseluruhan pendapatan. Maka dari itu, dampaknya sangat minim bagi perusahaan.
“Sebenarnya tidak mengkhawatirkan interkoneksi itu sebenarnya sekitar 6%saja dari total revenue kami, dengan 90% percakapan terjadi masing-masing pelanggan secara on-net. Dampaknya minimum dalam aktivitas bisnis kami,” terang Heri.
Telkom yang merupakan pelaku usaha, menurut Heri, akan mengikuti semua keputusan dan kebijakan pemerintah. Tinjauan tarif interkoneksi sendiri oleh pemerintah akan dijalankan dalam skala rutin. (*) Dwitya Putra
Editor: Paulus Yoga
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More