Poin Penting
Jakarta – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) pada hari ini (18/12) secara resmi mengumumkan pelepasan bisnis dan aset Wholesale Fiber Connectivity tahap I ke anak usahanya PT Telkom Infrastruktur Indonesia (TIF) atau dikenal InfraNexia.
Direktur Strategic Business Development and Portfolio TLKM, Seno Soemadji, mengatakan usai selesainya aksi korporasi spin off tersebut, nilai aset InfraNexia mencapai Rp90 triliun dari sebelumnya yang hanya sekitar Rp35 triliun.
Aksi pengalihan kepemilikan itu dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama telah dialihkan sebanyak 50 persen. Nantinya, aset Fiber Connectivity akan dialihkan seluruhnya kepada InfraNexia dari Telkom.
Baca juga: Telkomsigma Kenalkan Digitalisasi Mikro Banking Berbasis AI untuk BPR dan Koperasi
“Pada akhirnya kita akan memperhitungkan nilai totalnya itu kurang lebih ada di angka Rp90 triliun atau kurang lebih bisa dikatakan USD60 juta,” ucap Seno dalam konferensi pers di Jakarta, 18 Desember 2025.
Lebih jauh Seno menjelaskan, aksi spin off PT TIF ini menjadi milestone yang sangat penting bagi perseroan. PT TIF sebelumnya telah menjalankan peran operasional melalui layanan manajemen servis dan operasional.
“Ini merupakan kelanjutan dari RUPS di Jumat yang lalu dimana approval dari shareholder kami sudah kami collect untuk pemisahan aset ini dan Alhamdulillah pemisahan itu juga mencapai 99 persen plus approval, yang artinya ini merupakan satu kepercayaan kepada kami bahwa ini merupakan tindakan yang menjanjikan untuk masa depan Telkom Group,” imbuhnya.
Baca juga: Alasan Telkom Spin Off Bisnis Serat Optik Senilai Rp35,78 Triliun
Adapun, aksi korporasi tersebut sejalan dengan upaya Telkom untuk mendukung agenda pemerintah terkait percepatan digitalisasi nasional.
Telkom berharap lewat efisiensi pemanfaatan aset dan belanja modal atau capital expenditure (capex), dapat memaksimalkan nilai dan monetisasi aset yang dimiliki.
“Sehingga dengan efisiensi tersebut kami bisa menjangkau privatisasi Indonesia, InsyaAllah semoga lebih luas lagi,” tutup Seno. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting CIMB Niaga salurkan Green Financing USD18,5 juta kepada IKPT melalui skema syariah (sharia-green… Read More
Poin Penting BNI memperluas adopsi AI skala enterprise melalui kerja sama lanjutan dengan Cloudera Implementasi… Read More
Poin Penting Kemenkeu belum akan menambah penempatan dana pemerintah ke perbankan hingga akhir 2025 karena… Read More
Poin Penting Realisasi anggaran MBG mencapai Rp52,9 triliun hingga 15 Desember 2025, setara 74,6 persen… Read More
Poin Penting Belanja pemerintah pusat hingga November 2025 mencapai Rp2.116,2 triliun dari outlook APBN Rp2.663,4… Read More
Serang – Penghujung tahun 2025 membawa anugerah yang luar biasa bagi PT Bank Pembangunan Daerah… Read More