News Update

TELE Bagi Dividen Rp5 Per Saham

Jakarta – Rapat umum pemegang saham Tahunan (RUPST), PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) menyepakati pembagian dividen untuk pemegang saham sebesar Rp36,55 miliar atau setara 10 persen dari laba bersih tahun 2017.

Dengan jumlah tersebut, pemegang saham berhak memperoleh dividen untuk kinerja 2017 sebesar Rp5 per saham.

“Sisa dari laba setelah pembagian dividen dan dana cadangan akan digunakan untuk penambahan modal kerja,” kata Direktur Utama TELE, Tan Lie Pin di Jakarta, Kamis, 5 April 2018.

Sekedar informasi, pada tahun lalu laba TELE mengalami penurunan sebesar 10,8 persen ke Rp417,59 dari Rp468,87 miliar di tahun 2016.

Hal itu seiring tipisnya pertumbuhan pendapatan yang berhasil dicetak TELE tahun lalu atau sebesar 2,21 persen dari Rp27,31 triliun pada 2016, menjadi Rp27,91 triliun pada akhir 2017.

Pendapatan tersebut disumbang dari penjualan voucher dan prepaids card senilai Rp20,69 triliun, serta penjualan telepon genggam senilai Rp7,21 triliun dan lainnya Rp1,18 miliar.

Baca juga: Transaksi UMKM TeleShop Ditarget Capai 500 Ribu Transaksi per Hari

TELE sendiri optimis tahun 2018 kinerja perusahaan bisa lebih baik lagi. Tan Lie Pin mengungkapkan hal itu mengingat pasar telepon seluler masih akan berkembang dengan meningkatnya layanan data berkecepatan tinggi yang digarap operator dan makin murahnya harga smartphone.

Selain itu, dengan semakin berkembangnya teknologi digital, Perseroan juga akan fokus dalam memanfaatkan teknologi dan inovasi untuk pengembangan usaha di masa mendatang, selain tetap mengandalkan jaringan tradisional yang sudah dibangun selama ini.

Sebelumnya TELE melalui anak usahanya, Tele Utama Nusantara, ikut terjun meramaikan bisnis fintech, dengan membuat Teleshop. Hadirnya Teleshop membuat pelanggan bisa melakukan pembayaran asuransi, BPJS, transportasi, telepon, pulsa, internet hingga e-money.

TELE menargetkan akan menggandeng 100.000 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di seluruh lndonesia untuk bergabung dalam Teleshop. Selain itu TELE juga menargetkan pertumbuhan jumlah reseller meniadi 300.000 reseller untuk mendukung pengembangan jaringan distribusi perusahaan.

Tan Lie Pin, menerangkan pada tahun ini Perseroan akan memberikan perhatian lebih besar dalam pengembangan fintech sebagai salah satu strategi peningkatan value perusahaan dan menunjang lini usaha jasa telekomunikasi.

“Kami berharap dengan diluncurkannya layanan Teleshop akan semakin banyak UMKM yang bergabung, karena program tersebut sangat menguntungkan mereka dan memudahkan mereka dalam melakukan transaksi,” jelasnya. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Menkop Budi Arie Dukung Inkud Pererat Kerja Sama dengan Cina-Malaysia di Pertanian

Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More

22 mins ago

Ajak Nasabah Sehat Sambil Cuan, BCA Gelar Runvestasi

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More

2 hours ago

IHSG Ambles hingga Tembus Level 7.200, Ini Tanggapan BEI

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More

2 hours ago

BEI Gelar CMSE 2024, Perluas Edukasi Pasar Modal ke Masyarakat

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More

2 hours ago

Makan Bergizi Gratis Dinilai Dongkrak Perekonomian, Ini Penjelasannya

Jakarta - Program makan bergizi gratis yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto dinilai memberikan dampak… Read More

2 hours ago

HSBC Cetak Pertumbuhan Dana Kelolaan Nasabah Tajir Rp10 Triliun di Kuartal III 2024

Jakarta – PT Bank HSBC Indonesia (HSBC Indonesia) mencetak pertumbuhan dana kelolaan nasabah kaya (afluent) menembus… Read More

3 hours ago