Ekonomi Digital

Teknologi RPA Dinilai Kurangi Risiko Penipuan dalam Transaksi Perusahaan

Jakarta – Head of Governance Risk Control & Technology Consulting RSM Indonesia Angela Simatupang menjelaskan bahwa teknologi bisa membuat organisasi kita menjadi lebih efisien, bisa digunakan untuk mengidentifikasi berbagai opportunity baik untuk cost saving, potential revenue.

Bahkan berdasarkan survey, mulai banyak organisasi yang menggunakan data analytics, artificial intelligence, Robotic Process Automation (RPA), untuk mengurangi potensi fraud.

‘‘RPA bisa support efisiensi dalam bentuk cost saving dan time saving, governance, juga compliance. Implementasinya perlu perencanaan yang baik. Umumnya akan kurang berhasil bila hanya langsung ke technology dan mem-bypass strategic planning serta governance framework,” jelasnya.

Lebih dalam, RPA adalah sebuah kode komputer yang diprogram untuk menggantikan manusia melakukan tugas berbasis aturan secara berulang di berbagai aplikasi yang memiliki fungsi berbeda.

Namun, RPA bukanlah bot, artificial intelligence, maupun pengenal suara. RPA memahami apa yang ada di layar perangkat, memproses opsi dan navigasi yang tepat, mengidentifikasi dan menarik data, serta memproses secara otomatis (seperti mengakses galeri atau lokasi dalam perangkat).

Saat ini RPA telah digunakan di berbagai sektor finansial dimana proses pinjaman uang dari semula 45 menit menjadi 1 menit saja. Demikian pula berhasil mengoptimalkan 50 sistem kerja yang rumit. Ada juga yang memanfaatkan RPA untuk mengurangi waktu memproses sebesar 60%, dan mampu mengurangi beban kerja.

“Di sektor finansial kegunaan RPA antara lain mengelola customize customer data, trading, ketentuan pelaporan, proses invoice, manajemen otoritas dan IT, penutupan produk digital saat stok habis, audit sekuritas dan pendaftaran data,” jelas Technology Consulting Partner RSM Indonesia Resdy Benyamin.

Lebih lanjut CEO & Founder Deltadata Mandiri Steven Law menambahkan bahwa proses RPA itu lebih dari sekedar membuat bot, namun memastikan bahwa semua data terintegrasi dengan baik, berkualitas dan memiliki governance yang baik.

Untuk menjamin bahwa RPA bisa berjalan dan efektif, akan dibuat scoring, identifikasi proses mana saja yang bisa dibuat automation. Tapi kembali lagi, tanpa analisis, perencanaan, dan assessment yang baik, RPA hanya akan bersifat short term. (*)

Paulus Yoga

Recent Posts

Daftar 5 Saham Pendorong IHSG Selama Sepekan

Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More

6 hours ago

OJK Tuntaskan Penyidikan Dugaan Tindak Pidana Kredit Fiktif di Bank Kaltimtara

Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More

6 hours ago

Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik 1,46 Persen, Kapitalisasi Pasar Tembus Rp15.844 Triliun

Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More

7 hours ago

NII Melonjak 44,49 Persen, Analis Kompak Proyeksikan Kinerja BTN Bakal Moncer

Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More

19 hours ago

Berpotensi Dipercepat, LPS Siap Jalankan Program Penjaminan Polis pada 2027

Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More

20 hours ago

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

22 hours ago