News Update

Teknologi Informasi, Kunci Efisiensi dan Inovasi di Dunia Perbankan

Jakarta – Di era digital yang kian berkembang, perbankan tidak lagi sekadar menjadi tempat penyimpanan uang. Lebih dari itu, perbankan wajib bertransformasi menjadi institusi yang lebih responsif, efisien, dan inovatif dalam memberikan layanan kepada nasabah.

Itulah sebabnya, teknologi informasi (TI) diperlukan dalam menjalankan transformasi perbankan yang pada akhirnya dapat meningkatkan jangkauan dan kinerja operasional perusahaan.

Chairman Infobank Media Group, Eko B. Supriyanto mengatakan, teknologi informasi memang menjadi sebuah keharusan. Akan tetapi, bagaimana perusahaan bisa melakukan efisiensi dan pelayanan menjadi hal yang krusial.

“Dengan memanfaatkan kecerdasan buatan, AI, analitik data, dan otomasi, bank dapat mengoptimalkan proses internal, mengurangi waktu pemrosesan, dan meningkatkan akurasi di dalam pengambilan keputusan,” ujarnya, dalam kegiatan diskusi Infobank Banking Connect 2025: Shaping Banking With Next Gen Technology. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Infobank Digital dengan Infosys Finacle yang berlangsung di The Westin Jakarta, Selasa, 25 Februari 2025.

Baca juga : Serangan Siber Berbasis AI Diprediksi Makin Masif, Fortinet Ingatkan Hal Ini

Menurutnya, hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memberikan pengalaman yang lebih baik bagi nasabah. Selain itu, teknologi generasi berikutnya memungkinkan bank untuk menawarkan produk dan layanan yang lebih personal.

“Melalui analisis data yang mendalam, bank dapat memahami perilaku dan preferensi nasabah, sehingga dapat memberikan rekomendasi yang baik, tepat, dan meningkatkan loyalitas nasabah. Tidak hanya aman, tetapi juga andal,” jelasnya.

Tantangan Teknologi

Dalam penerapan teknologi informasi, perusahaan juga dihadapkan pada berbagai tantangan. Eko menyebutkan, salah satu tantangan terbesar adalah masalah keamanan siber.

Baca juga : Kerap jadi Sasaran Serangan Siber, BCA Perkuat Keamanan Berlapis

“Sebab, dengan semakin banyaknya data yang dikelola, dan transaksi yang dilakukan secara digital, risiko terhadap serangan siber juga sangat meningkat,” bebernya.

Tantangan lain, kata Eko, terkait kebutuhan untuk mengubah budaya organisasi. Transformasi digital bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang bagaimana perusahaan dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut.

“Karyawan perlu dilatih dan diberdayakan, tetapi nasabah juga harus dididik, tidak hanya monopoli karyawan,” pungkasnya. (*)

Editor: Yulian Saputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

5 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

5 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

6 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

7 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

8 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

8 hours ago