Jakarta – Memasuki bulan Juli 2018, pasca-Idul Fitri, tekanan inflasi Provinsi DKI Jakarta mengalami penurunan. Inflasi bulan Juli tercatat sebesar 0,26 persen (mtm), lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya (bulan Lebaran) yang sebesar 0,48 (mtm). Inflasi DKI Jakarta pada Juli 2018 juga tercatat lebih rendah dibandingkan dengan inflasi nasional yang sebesar 0,28 persen (mtm).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Trisno Nugroho mengatakan, lebih rendahnya tekanan inflasi tersebut secara umum disebabkan oleh berkurangnya permintaan akan barang dan jasa, seiring berakhirnya Lebaran dan libur panjang. Dengan adanya perkembangan tersebut, sejak awal tahun 2018 inflasi Jakarta mencapai 2,17 persen (ytd), atau 3,16 persen (yoy).
Menurutnya, meredanya tekanan inflasi Jakarta pada Juli 2018 terutama didorong oleh turunnya tarif transportasi. Kelompok transportasi tercatat mengalami penurunan indeks sebesar 1,19 persen (mtm). Penurunan ini terutama didorong oleh deflasi pada tarif angkutan seperti angkutan udara, antarkota, dan kereta api, yang masing-masing menurun sebesar 17,6 persen (mtm), 7,15 persen (mtm) dan 11,86 persen (mtm).
“Berakhirnya musim liburan dan aktivitas mudik keluar kota menyebabkan turunnya permintaan akan jasa transportasi,” ujar Trisno dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, 1 Agustus 2018.
Di sisi lain, harga pangan juga terpantau relatif terkendali. Kelompok bahan makanan tercatat mengalami inflasi sebesar 1,19 persen (mtm). Beberapa harga pangan mengalami penurunan harga, seperti beras (0,15 persen mtm), bawang merah (2,13 persen mtm) dan cabai merah (9,43 persen mtm). Penurunan harga disebabkan oleh pasokan yang melimpah di Ibukota. Namun, di tengah penurunan harga beberapa komoditas tersebut, harga telur ayam ras dan daging ayam ras masih meningkat cukup tinggi.
Kondisi tersebut menyababkan tertahannya laju penurunan inflasi pangan di DKI Jakarta. Harga telur ayam ras dan daging ayam ras masing-masing mengalami kenaikan harga sebesar 11,99 persen (mtm) dan 4,66 persen (mtm). Kenaikan harga tersebut disebabkan oleh meningkatnya harga pakan ternak ayam, serta dampak dari afkir dini dan pembatasan penggunaan vaksin hormon pertumbuhan yang diterapkan pada bulan-bulan sebelumnya.
Sejalan dengan hadirnya tahun ajaran baru, subkelompok pengeluaran pendidikan pada bulan Juli 2018 juga ikut berkontribusi dalam pembentukan inflasi di Ibu Kota. Pada bulan Juli 2018 subkelompok pendidikan mencatat inflasi sebesar 3,46 persen (mtm). Kenaikan tersebut terutama dipicu oleh meningkatnya konsumsi masyarakat yang terkait dengan kegiatan pendidikan, terutama pada level sekolah menengah atas yang mencatat inflasi sebesar 5,55 persen (mtm) dan sekolah dasar (5,63 persen mtm).
“Tekanan harga pada subkelompok pendidikan pada bulan Agustus diperkirakan masih akan ada, namun lebih disebabkan oleh meningkatnya konsumsi masyarakat terkait dengan pengeluaran pendidikan di level perguruan tinggi, kendati tekanannya relatif terbatas,” ucapnya.
Memerhatikan pola pergerakan harga-harga di pasar, tekanan inflasi pada Agustus 2018 diperkirakan tetap terkendali. Perayaan hari raya Idul Adha dan prakiraan kenaikan harga bahan bakar minayak (BBM) nonsubsidi akibat kenaikan harga minyak internasional, tidak akan mendorong inflasi Agustus 2018 terlalu keatas. Harga pangan seperti telur ayam dan daging ayam juga diprakirakan akan turun.
TPID di Provinsi DKI Jakarta akan tetap solid mengawal perkembangan harga di Jakarta, agar tetap berada dalam koridor 3,5 persen plus minus 1 persen . Program-program yang lebih terencana baik dan berkesinambungan terus dilakukan oleh BUMD pangan DKI Jakarta akan sangat mendukung terjaganya keseimbangan pasokan dan kebutuhan pangan Jakarta, yang dapat menciptakan kestabilan harga. Pembentukan ekspektasi yang positif bagi masyarakat juga akan selalu dilakukan.
“Terkendalinya inflasi DKI Jakarta akan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik di Ibukota maupun nasional,” tutupnya. (*)
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto resmi menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang… Read More
Suasana saat konferensi pers saat peluncuran Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera di Jakarta. Presiden Direktur… Read More
Jakarta - PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) resmi menandatangani nota… Read More
Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal… Read More
Jakarta - Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) terus berkomitmen mendukung pengembangan Energi Baru… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan biaya pendidikan yang signifikan setiap tahun, dengan… Read More