Jakarta – Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) Nixon LP Napitupulu menilai, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, para santri alumni pesantren berpotensi menjadi pemain di sektor perumahan rakyat. Apalagi, jumlah pondok pesantren di Indonesia mencapai 36.000.
Nixon mengatakan, agar para alumni pondok pesantren bisa menjadi developer yang handal, maka Bank BTN bekerjasama dengan Nahdlatul Ulama Circle mengadakan pelatihan BTN Santri Developer yang sudah berlangsung sejak tahun 2020. Saat ini pelatihan BTN Santri Developer telah memasuki batch 3 dengan jumlah lulusan mencapai 1.116 orang.
Pondok Pesantren menjadi salah satu instansi yang digandeng Bank BTN untuk menjaga keberlanjutan pembangunan rumah rakyat. Hal ini juga sebagai upaya Bank BTN untuk membantu keberlanjutan program pembangunan rumah layak huni khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan juga mengurangi backlog perumahan.
Baca juga: Insentif Pembebasan PPN Rumah Bakal Dongkrak KPR BTN Hingga Double Digit
Tujuan dari BTN Santri Developer adalah guna memberikan edukasi mengenai dunia bisnis properti kepada para santriwan dan santriwati alumni pondok pesantren binaan Nahdlatul Ulama. Selain itu edukasi juga merangkul peserta dari organisasi pemuda lintas agama yang diharapkan dapat mendorong lahirnya entrepreneur handal di bidang properti yang ke depannya dapat menjalin kerja sama dengan Bank BTN, baik lending maupun funding.
Nixon mengungkapkan, alumni BTN Santri Developer saat ini telah membentuk Asosiasi Santri Developer Nusantara (ASANU) yang berdiri pada tanggal 8 Februari 2022. Adapun gebrakan pertama, beberapa alumni yang tergabung dalam ASANU tersebut, berhasil mengakuisisi sebuah perumahan di daerah Banjarnegara dan mengembangkan perumahan tersebut.
“ASANU juga berencana untuk membuat beberapa project perumahan di daerah lain, seperti di Wonosobo, Kajen, Magelang Malang, serta Solo dan rencana untuk mengakuisisi beberapa project yang ada di Bank BTN dengan rata-rata luasan proyek sekitar 5 hektare,” jelas Nixon dalam keterangannya dikutiip 30 Oktober 2023.
Lebih lanjut Nixon menuturkan, Bank BTN terus berkontribusi dalam pemenuhan kebutuhan perumahan rakyat secara nasional. Sejak 1976 sampai dengan saat ini, Bank BTN telah menyalurkan KPR sebanyak 5,2 juta unit atau senilai Rp409,03 triliun baik melalui pembiayaan perumahan subsidi, non subsidi maupun pembiayaan perumahan syariah.
Selain itu Bank BTN juga berfokus pada penyaluran sektor informal. Selama 5 tahun terakhir, Bank BTN telah menyalurkan sebanyak 132.841 unit atau senilai Rp21,91 triliun khusus sektor informal yang tersebar diberbagai pekerjaan, diantaranya; penyaluran pembiayaan perumahan kepada marbot masjid istiqlal, tukang cukur garut, guru honorer di daerah Kendal dan sektor informal lainnya
“Sektor perumahan, terutama pada segmen perumahan sederhana memberikan dampak multiplier yang sangat besar kepada 185 sub-sektor pendukung perumahan dan turut berkontribusi dalam ekosistem pengembangan perumahan,” papar Nixon.
Selain itu, kata Nixon, sektor perumahan juga memiliki kontribusi yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, menggunakan banyak produk lokal dan melibatkan banyak pihak sehingga diharapkan akan mampu mempercepat pertumbuah ekonomi nasional.
“Kontribusi sektor perumahan memang sangat tinggi karena sektor perumahan ini sangat padat modal, tenaga kerja yang dibutuhkan sekitar 500.000 pekerja untuk setiap 100.000 unit rumah yang dibangun dan menggunakan 90% bahan lokal,” paparnya.
Baca juga: Tekan Angka Backlog, Pemerintah Diminta Segera Terbitkan UU Untuk Rumah Rakyat
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Edi Mancoro, Muhammad Hanif menyampaikan, pihaknya sangat mendukung penuh program yang dilakukan oleh Bank BTN. Lewat program pelatihan ini santri diharapkan menjadi pengembang yang baik dan punya akhlak yang mulia, yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Kami menyambut dengan baik karena untuk meningkatkan life skill. Para santri tidak hanya dibekali ilmu agama saja, namun juga ilmu yang membuat mereka mampu bertahan di masa datang, bisa survive, bisa megembangkan diri menjadi manusia yang lebih baik dan tentunya berdampak baik ke masyarakat,” ungkapnya.
Ketua Bidang Lingkungan Hidup dan Perhutanan Sosial NU Circle, Alip Purnomo menambahkan, program pelatihan Santri Developer ini akan terus dilakukan untuk sebagai langkah mengembangkan SDM santri yang mandiri dan lebih unggul.
“Program ini tentunya untuk pengembangan sumber daya manusia, santri pada dasarnya sudah diajarkan kemandirian, nah ini kita sempurnakan dengan program yang berkolaborasi dengan perusahaan, berbagai partner lain dari pemerintah dan swasta,” pungkasnya. (*)
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar (M2) tetap tumbuh. Posisi M2 pada Oktober 2024 tercatat… Read More