Categories: Nasional

Tekan Angka Kemiskinan, Kemendesa Luncurkan IDM

Jakarta–Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dan Transmigrasi (Kemendesa) meluncurkan Indeks Desa Membangun (IDM). Marwan Jafar, Menteri Desa, PDT dan Transmigrasi mengungkapkan, langkah ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah desa mandiri dan mengurangi jumlah desa tertinggal.

Marwan menuturkan, jika dibandingkan dengan Indeks Pembangunan Desa (IPD), IDM lebih komperhensif . Sebab, didalamnya mengedepankan pendekatan yang bertumpu kepada kekuatan sosial, ekonomi dan ekologi, tanpa melupakan kekuatan politik, budaya, sejarah, dan kearifan lokal. “Ini  bisa dijadikan rujukan pemerintah untuk mengurangi jumlah desa tertinggal dan meningkatkan jumlah desa mandiri di seluruh Indonesia” terangnya.

Dengan menjadi subyek pembangunan, tambah Marwan, desa akan menjadi entitas yang berpotensi mendekatkan peran negara dalam membangun kesejahteraan, kemakmuran dan kedaulatan bangsa baik di mata warga negaranya sendiri maupun di mata internasional.

Hingga saat ini, masalah kemiskinan masih menjadi permasalahan yang dominan di desa. Saat ini jumlah penduduk kota dan desa nyaris berimbang.  Berdasarkan data Kemendes, populasi penduduk kota mencapai 49,8% terhadap total jumlah penduduk. Sementara jumlah populasi penduduk pedesaan jumlahnya menrun menjadi 50,2% dari total penduduk, atau jauh menurun dibandingkan dengan persentase penduduk pedesaan pada 1980an yang  mencapai 78% dari total penduduk.

Ketimpangan antara penduduk di desa dan kota, menurut Marwan bisa dilihat dari Indeks kedalaman kemiskinan di desa dan kota. Pada tahun 2014 persentase penduduk desa yang hidup di bawah garis kemiskinan mencapai 13,8%, sedangkan penduduk kota jumlahnya mencapai 8,2%. Artinya, tingkat kemiskinan di desa jauh lebih dalam dan lebih parah dibandingkan di kota. Hal itu dibuktikan dengan Indeks Kedalaman Kemiskinan di kota yang berada di level 1,25, sementara di desa jauh lebih besar yaitu mencapai 2,24. Angka ini menggambarkan, semakin tinggi nilai indeks ini artinya semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk miskin dari garis kemiskinan.

Saat ini,  Indeks Keparahan Kemiskinan di kota berada di level 0,31, sementara di desa 0,56. “Semakin tinggi nilai indeks artinya semakin tinggi ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin,” terang Marwan.

Berdasarkan data Kemendesa, jumlah desa tertinggal saat ini mencapai 5 ribu desa. Marawan berharap, pada 2019 mendatang jumlah desa mandiri dapat terus meningkat. “Pada 2019 dapat meningkatkan sedikitnya 2 ribu desa mandiri” pungkasnya. (*) Apriyani Kurniasih

Apriyani

Recent Posts

Ini Dia Komitmen OJK untuk Stabilitas Sektor Jasa Keuangan

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berkomitmen untuk menjaga stabilitas sektor jasa keuangan dan… Read More

6 hours ago

Sri Mulyani Perpanjang Insentif PPN 100 Persen untuk Sektor Perumahan

Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan akan melanjutkan insentif pajak pertambahan nilai (PPN) 100 persen untuk sektor… Read More

6 hours ago

Hari Asuransi

Ketua Panitia Hari Asuransi 2024, Ronny Iskandar, menyampaikan “Tema dan tagline inidiangkat untuk menekankan pentingnya… Read More

6 hours ago

Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil di Tengah Pelonggaran Kebijakan Moneter, Ini Faktor Pendukungnya

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut stabilitas sektor jasa keuangan nasional saat ini masih… Read More

7 hours ago

BI Buka Peluang Pangkas Suku Bunga Acuan di Penghujung 2024

Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan ruang penurunan suku bunga acuan atau BI Rate… Read More

7 hours ago

Sri Mulyani Klaim Rupiah Menguat di Kuartal III 2024, Ungguli Korsel

Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan nilai tukar rupiah pada kuartal III… Read More

7 hours ago