News Update

TBIG Sukses Menawarkan Obligasi III Tahap I Rp608 Miliar

Jakarta – PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) telah menyelesaikan penerbitan Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Tahun 2018.

Total penerbitan Obligasi TBIG lll Tahap I ini sendiri tercatat sebesar Rp608 miliar dengan kupon tetap 8,50%, dan berjangka waktu 3 tahun.

“Kami sangat bahagia dapat memasuki pasar obligasi Rupiah dengan harga yang kompetitif. Leverage kami saat ini masih jauh di bawah pembatasan obligasi kami untuk tidak lebih tinggi dari 6,25x untuk rasio total pinjaman (yang diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya) terhadap EBITDA kuartal terkahir yang disetahunkan,” kata CFO TBIG, Helmy Yusman Santoso, di Jakarta, Kamis, 5 Juli 2018.

Rencananya penggunaan dana dari penawaran ini, setelah dikurangi biaya penerbitan, akan digunakan untuk pembayaran sebagian kewajiban finansial dari Entitas Anak Perseroan, khususnya Fasilitas B dari Credit Facilities yang ada.

Obligasi TBIG III Tahap I ini telah memperoleh peringkat AA- dari Fitch Indonesia dan akan dicatatkan di Bursa Efek indonesia pada tanggal 6 Juli 2018.

Per 31 Maret 2018, total pinjaman kotor (gross debt) Perseroan, jika bagian pinjaman dalam mata uang US Dollar yang telah dilindung nilai diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya, adalah sebesar Rp18.084 miliar dan total pinjaman senior (gross senior debt) sebesar Rp12.138 miliar. Dengan saldo kas yang mencapai Rp926 miliar, maka total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp17.158 miliar dan total pinjaman senior bersih (net senior debt) Perseroan menjadi Rp11.212 miliar.

Menggunakan EBITDA kuartal pertama 2018 yang disetahunkan, rasio pinjaman senior bersih terhadap EBITDA adalah 3,1x dan pinjaman bersih terhadap EBITDA adalah 4,8x.

“Obligasi TBIG III Tahap I mendiversivikasi dan memperkuat struktur permodalan kami. Kami memiliki struktur utang yang sangat kuat utang yang sepenuhnya terlindung nilai, jangka panjang dan masih banyak ketersediaan komitmen yang belum digunakan. Kami menjaga strategi lindung nilai kami yang berhati-hati dengan menggunakan instrumen lindung nilai derivatif yang berkelanjutan, dengan per|indungan lebih lanjut melalui USD 40 juta per tahun dari pendapatan USD jangka panjang yang terkontrak,” tambah Hardi Wijaya Liong, CEO TBIG. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Jasa Marga Catat 1,5 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga H+1 Natal 2025

Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More

17 hours ago

Ada Fitur Auto DCA Explore Plans di PINTU, Simak Manfaatnya Buat Investor

Poin Penting PINTU meluncurkan fitur Auto DCA Explore Plans untuk memudahkan investor berinvestasi rutin dengan… Read More

20 hours ago

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

22 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

23 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

24 hours ago

Harga Emas Antam, Galeri24, dan UBS Hari Ini Kompak Naik, Cek Rinciannya

Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More

1 day ago