Jakarta – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah mendapati besaran tarif LRT Jabodebek yang saat ini tengah memasuki masa uji coba operasional terbatas. Diketahui, untuk perjalanan jarak jauh LRT Jabodebek akan dipatok sebesar Rp25 ribu untuk sekali jalan.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat Transportasi Publik dari Unika Soegijapranata Djoko Setijowarno menilai, pemerintah perlu memberikan subsidi untuk tarif LRT Jabodebek.
“Menurut perhitungan saya, tarif LRT tersebut masih bisa disubsidi. Artinya tarifnya masih bisa di bawah Rp50 ribu untuk pulang pergi,” jelasnya kepada Infobanknews, Kamis 13 Juli 2023.
Baca juga: Ini Daftar Stasiun dan Rute LRT Jabodebek
Berdasarkan survei yang dilakukan pihaknya, rata-rata pengeluaran orang-orang yang pergi ke Jakarta menggunakan kendaraan pribadi bisa menghabiskan biaya Rp75 – Rp100 ribu per hari.
“Jadi apabila pemerintah ingin masyarakat menggunakan LRT maka harus di bawah Rp50 ribu pulang pergi,” terangnya.
Apalagi saat ini ada angkutan penghubung dari Kawasan perumahan masuk ke pusat kota dengan rute ke Monas, Blok M dengan tarif Rp20 – Rp25 ribu yang laris manis.
Menurutnya, dengan besaran tarif LRT Jabodetabek Rp25 ribu itu, tidak akan mampu menjangkau pengguna kelas bawah. Sebaliknya, fasilitas transportasi perkotaan itu hanya bisa dinikmati masyarakat kelas menengah atas semata.
“Kalau harganya Rp25 ribu itu saya khawatirkan targetnya tidak akan tercapai ya,” pungkasnya.
Sebagai sebuah angkutan publik masal, pelayanan LRT Jabodebek tidak bisa bersifat tunggal, tapi harus terintegrasi, dari hulu hingga hilir.
Djoko mengungkapkan, pemerintah harus bisa memperhatikan moda transportasi penghubung menuju stasiun stasiun pemberangkatan LRT Jabodebek. Kendaraan pribadi (baik bermotor atau tidak bermotor) yang paling mudah dipakai, namun kurang dikehendaki.
“Angkutan umum yang paling dikehendaki, lantaran akan mengurangi kepadatan kendaraan diparkir di stasiun. Rata-rata luas lahan parkir di stasiun LRT Jabodebek tidak seluas lahan parkir stasiun KRL Jabodebek,” jelasnya.
Lanjutnya, kesiapan pemda di Bodetabek diperlukan untuk menyediakan sejumlah rute menuju stasiun terdekat. Sementara sejumlah stasiun yang berada di wilayah Kota Jakarta sudah terhubungan dengan jaringan transportasi umum yang sudah beroperasi telebih dahulu.
Baca juga: Sektor Bisnis yang Paling Diuntungkan dari Adanya LRT Jabodebek
Idealnya kata dia, semua kawasan perumahan yang berada dalam Kawasan Bodetabek memiliki jaringan layanan angkutan umum menuju stasiun LRT Jabodebek terdekat.
“Supaya dapat meringankan biaya transportasi, maka diperlukan tarif terintegrasi moda transportasi,” bebernya.
Untuk itu, jika dirasakan pemda Bodebek tidak bisa menyiapkan angkutan penghubung yang layak, maka Badan Pengelola Transportasi Jabodebek (BPTJ) bisa meminta bantuan PT Transjakarta atau PO Bus swasta untuk memgoperasikan bus dari sejumlah kawasan perumahan di Bodebek menuju stasiun LRT Jabodebek terdekat. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pengeluaran riil rata-rata per kapita masyarakat Indonesia sebesar Rp12,34 juta… Read More
Jakarta - Bank DBS Indonesia mencatatkan penurunan laba di September 2024 (triwulan III 2024). Laba… Read More
Jakarta - Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 15 November 2024,… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, 15 November 2024, masih ditutup… Read More
Jakarta - PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia mencatat kinerja positif sepanjang kuartal III-2024.… Read More
Jakarta - Di era digital, keinginan untuk mencapai kebebasan finansial pada usia muda semakin kuat,… Read More