Jakarta – Rupiah diproyeksikan akan mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS), didorong oleh kekhawatiran pasar yang kembali tertuju pada kebijakan tarif Presiden Donald Trump.
Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra menjelaskan, perhatian pasar kembali tertuju pada kebijakan tarif Trump. Diketahui, dini hari tadi, Trump menyatakan kenaikan tarif terhadap Kanada dan Meksiko akan tetap berjalan sesuai rencana.
Baca juga: Trump Bakal Pangkas Anggaran Pertahanan 8 Persen, Ini Alasannya
Selain itu, pada pagi ini, petinggi Bank Sentral AS, Austan Goolsbee, secara implisit mengisyaratkan bahwa kebijakan Trump bisa meningkatkan inflasi. Kondisi ini berpotensi mendorong bank sentral untuk tetap menahan suku bunga acuannya.
“Hal di atas memberikan sentimen positif untuk dolar AS,” kata Ariston saat dihubungi, Selasa, 25 Februari 2025.
Adapun indeks dolar AS pagi ini berada di kisaran 106,75, lebih tinggi dari posisi pagi sebelumnya di level 106,26.
Baca juga: Rupiah Berpeluang Menguat setelah Dolar AS Tergelincir
Ariston memperkirakaan rupiah akan berada di kisaran Rp16.280-Rp16.300 per dolar AS hari ini.
“Peluang pelemahan rupiah ke arah Rp16.280-Rp16.300, dengan potensi support di sekitar Rp16.230,” pungkasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra