Jakarta – PT Bank IBK Indonesia Tbk (IBKI) menargetkan peningkatan kredit pada tahun 2023 sebesar 30% atau sebesar Rp2,5triliun dari tahun Rp8,06 triliun menjadi di kisaran Rp10 triliun.
“Target kredit sendiri di tahun ini kenaikannya 30% atau sekitar Rp2,5 triliun dari tahun sebelumnya,” ungkap CEO IBKI, Cha Jae Young, Kamis 8 Juni 2023.
Cha Jae Young menambahkan, meskipun penyaluran kredit secara nasional terindikasi melambat, namun pihaknya memiliki strategi untuk bisa mencapai proyeksi di 2023 ini di tengah perlambatan ekonomi dunia.
Strategi tersebut antara lain, dengan menggenjot dan tetap berfokus pada kredit UKM dan korporasi. Berkaca kepada induk perusahaan di Korea, yaitu IBK Korea di mana 90% dari penyaluran kredit berasal dari pembiayaan korporasi dan UKM.
“Memang diprediksi kondisi ekonomi kita akan melambat, namun begitu bagi kami adalah tetap berfokus pada UKM dan korporasi, yaitu kredit lokal,” tegas Cha Jae Young.
Selain itu, dari sektor korporasi IBK akan fokus pada pembiayaan di sektor manufaktur dan infrastruktur dalam mendukung pertumbuhan kredit.
“Kemudian di IBK Indonesia sendiri fokusnya manufaktur. karena di manufaktur sendiri bisa memberikan value added. Kemudian IBK Korea sendiri 60% manufaktur, kalau ditanya sektor ekonominya berbagai macam ya sektor ekonominya, tetapi 60% manufaktur. Kemudian kita juga ada sindikasi ke sektor infrastruktur,” jelasnya.
Untuk mencapai hal tersebut, tambahnya, pihaknya juga akan melakukan reorganisasi, sistem internal dan lain sebagainya. Selain itu, IBKI juga tengah menyiapkan sistem rating dan analisis kredit.
“Termasuk dengan kredit rating sistem dan kredit analisis sistem yang akan kita segera implementasikan. Dengan ini maka proses kredit akan menjadi lebih cepat dan lebih baik,” ucapnya.
Sebagai informasi, Bank IBK telah menyalurkan kredit Rp7,97 triliun hingga Maret 2023 atau naik 28,54% secara tahunan.
Pada saat yang sama, sebelumnya Bank IBK Indonesia membukukan laba bersih yang meningkat 75% year on year (yoy) menjadi Rp55,7 miliar pada kuartal I-2023, dibandingkan laba bersih sebesar Rp31,5 miliar pada kuartal I- 2022.
Cha Jae Young mengatakan perseroan membukukan pendapatan bunga sebesar Rp126,3 miliar pada kuartal I 2023, atau meningkat 31,97 persen secara tahunan. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More