Jakarta – Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka memiliki harapan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen.
Namun, misi mereka memerlukan niat yang kuat dan bantuan dari berbagai pihak, untuk mengatasi berbagai tantangan di depan. Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mengimbau kepada pemerintahan mendatang untuk memperhatikan aspek keamanan siber.
Menurut Firlie Ganinduto, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Komunikasi dan Informatika, keamanan siber akan memiliki peran besar untuk mencapai target Prabowo-Gibran, khususnya di sektor ekonomi digital.
“Kadin Indonesia meyakini bahwa keamanan siber merupakan salah satu kunci utama untuk menggapai potensial ekonomi digital Indonesia di masa yang akan datang,” kata Firlie di acara “Peluncuran Indonesia Cybersecurity Industry Report dan Asosiasi Digitalisasi dan Keamanan Siber Indonesia (ADIKSI)” pada Kamis, 17 Oktober 2024.
Baca juga: Menteri Investasi Beberkan 2 Kunci Capai Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen
Firlie menyorot peringkat keamanan siber Indonesia yang menurut National Cyber Security Index, berada di peringkat ke-85 pada April 2023 lalu. Meskipun naik 19 peringkat, Indonesia masih masuk ke bagian bawah dari total 175 negara, bahkan di belakang negara Asia Tenggara lain seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Untuk itu, Kadin menekankan pentingnya kerangka kerja keamanan siber yang kuat serta landasan transformasi digital. Fokus utamanya meliputi strategi keamanan siber nasional, pelindungan data, infrastruktur digital, dan sistem identitas nasional.
Sejatinya, kerangka ini bisa ditemukan dalam Strategi Keamanan Siber Nasional dan Manajemen Krisis Siber. Namun, tanpa adanya langkah konkret, Firlie menilai kalau hal ini tidak mampu untuk mendukung keinginan pemerintahan mendatang.
“Tanpa langkah konkret (kita) tidak akan mampu mendukung pertumbuhan target ekonomi yang diharapkan,” tegasnya.
Tidak sampai di sana, Kadin berinisiatif untuk membuat cybersecurity industry report. Isinya berupa analisis kondisi keamanan siber di Indonesia dan mengidentifikasi sektor-sektor kritis, yang rentan terhadap serangan siber.
Dalam kesempatan ini, Kadin juga meresmikan Asosiasi Digitalisasi Keamanan Siber Indonesia (ADIKSI), dengan tujuan memperkuat kerja sama bagi pemangku kepentingan untuk memperkuat ekosistem keamanan digital.
Baca juga: Bank Dunia Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 5,1 Persen di 2025
Firlie berharap, dokumen dan asosiasi ini bisa menjadi pedoman bagi pemangku kepentingan dalam membangun ekosistem cybersecurity yang tangguh, memperkuat sinergi, dan turut serta mendukung pertumbuhan ekonomi 8 persen untuk pemerintahan mendatang.
“Kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah dan masyarakat merupakan kunci untuk menciptakan ekosistem digital yang aman dan berkelanjutan. Dengan dukungan semua pemangku kepentingan, Indonesia dapat membangun infrastruktur keamanan yang tangguh,” tukasnya.
Sebagai informasi, ekonomi digital di Indonesia per 2022 lalu menyumbang sebesar Rp1.408 triliun atau 8 persen dari produk domestik bruto (PDB) negara. Angka tersebut diproyeksi akan naik menjadi Rp3.216 triliun di 2027 mendatang. (*) Mohammad Adrianto Sukarso
Jakarta – Super App terbaru dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), yaitu BYOND by… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing keluar (capital outflow) dari Indonesia pada pekan kedua… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa data perdagangan saham pada pekan 11… Read More
Jakarta – Kinerja PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia atau Allianz Syariah tetap moncer di… Read More
Jakarta - PT BPR Syariah BDS berkomitmen untuk memberikan pelbagai dampak positif bagi nasabahnya di Yogyakarta dan… Read More
Denpasar--Infobank Digital kembali menggelar kegiatan literasi keuangan. Infobank Financial & Digital Literacy Road Show 2024… Read More